“INGSUN AMATAK AJIKU SI BALASREWU, KANG TOPO INGGUWOGARBANE SI BAGASPATI, SAKABEHING WIDODORO WIDODARI, MALAIKAT, NABI, JIN SETAN PRIPRAYANGAN, WIS LULUH SARIRO TUNGGAL, SAKEHING MUNGSUH NGAREP MBURI KIWO TENGEN, KEBLAT PAPAT PODHO KAMIGILAN, KAPRABAWAN AJIKU SI BALASWERU KANG MBRUBUL METU MAEWU-EWU TAN KENO PATI, TEMAH PODHO GIRIS LUMAYU BUBAR SARSARAN, IYO INGSUN ATINE BUMI.
Cara mengamalkannya :
Puasa nglowong 7 hari 7 malam, tidurnya pada waktu malam di bawah tritisan rumah dengan beralaskan daun pisang bantal batu merah (Jw. Boto). Adapun siang harinya boleh didalam rumah. Puasanya dimulai pada hari Rabo Pon. Aji dibaca ketika maju perang.
Keterangan :
Barang siapa yang ingin mengamalkannya aji Balasrewu. Maka aji tersebut memiliki daya kekuatan yang luar biasa dalam menghadapi lawan, yang sekaligus dapat menundukkannya dengan memporak-porandakan barisan musuh, karenaketakutan lantaran mereka melihat kedatangan makhluk yang menyeramkan, disamping itu, musuh tidak akan dapat menembus pertahanan tubuhnya lantaran seakan-akan dibentengi baja yang sangat kuat.
Cara mengamalkannya :
Puasa nglowong 7 hari 7 malam, tidurnya pada waktu malam di bawah tritisan rumah dengan beralaskan daun pisang bantal batu merah (Jw. Boto). Adapun siang harinya boleh didalam rumah. Puasanya dimulai pada hari Rabo Pon. Aji dibaca ketika maju perang.
Keterangan :
Barang siapa yang ingin mengamalkannya aji Balasrewu. Maka aji tersebut memiliki daya kekuatan yang luar biasa dalam menghadapi lawan, yang sekaligus dapat menundukkannya dengan memporak-porandakan barisan musuh, karenaketakutan lantaran mereka melihat kedatangan makhluk yang menyeramkan, disamping itu, musuh tidak akan dapat menembus pertahanan tubuhnya lantaran seakan-akan dibentengi baja yang sangat kuat.
Posting Komentar
Posting Komentar