Aneluh Nesti Nerangjana - Santet versi Bali
Praktik Dukun Santet |
ilmu santet memang tidak dikenal di Bali (hindu) nabun buka berarti ilmu sejenis ini tidak ada.
dibali dikenal tiga jenis ilmu yang menakiti yaitu Aneluh, Nesti dan Nerangjana.
jenis ilmu tersebut dapat dimasukan kedalam jenis ilmu pengiwa karena menyakiti dan menyiksa korbannya, dari ketiga ilmu tersebut yang paling dekat pengertian "Santet" adalah Aneluh.
ilmu Aneluh ini digunakan untuk menyakiti seseorang dari jarak jauh. namun, korbannya tidak mengeluarkan benda seperti paku, jarum dan binatang, seperti yang terjadi dalam ilmu santet. korban hanya merasa sakit disekitar tubuh, sering gelisah, merasa panas atau dingin tanpa sebabyang jelas. setelah itu akan timbul rasa sakit yang tidak jelas. biasanya ilmu ini diterapkan oleh orang yang menguasai Ilmu Pengleakan untuk menyakiti atau mencari korbannya.
dari berbagai literatur lontar dan naskah - naskah kuno lainnya, santet (aneluh) yang berlaku di Jawa maupun Bali bahkan di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 jenis. pembagian ini berdasarkan sumber energi yang dipergunakan. adapun jenis - jenisnya antara lain:
- santet dematerialisasi, dimana proses merubah materi menjadi energi. proses perubahan tersebut tidak seperti proses pencernaan dimana karbohidrat diolah oleh perut secara mekanik dan kimiawi melalui berbagai tahap hingga akhirnya menjadi senyawa gula yang siap dibakar menjadi sumber energi. dalam tehnik santet ini terjadi secara tiba - tiba menyalahi hukum fisika dan kimia. orang yang memiliki kemampuan seperti ini sebetulnya juga tidak berdiri sendiri, ada jin atau mahluk lain yang membantu.
- santet Energi Pribadi. dimana kemampunan visualisasi dengan konsentrasi penuh hingga khayalan dalam visualisasi tersebut seolah - olah menjadi nyata, tehnik ini lebih dikenal dengan sebutan "jnana". apabila jnana pengguna belum kuat, biasanya dibantu dengan alat visualisasi boneka atau benda lainnya, dimana boneka tersebut diibaratkan sebagai orang yang dijadikan korban yang akan disakiti. boneka tersebut ditusik, disayat atau di cabik dengan niat menyakiti dan menyayat tubuh korbannya.
- santet Energi Non Pribadi, dimana energi khodam atau energi yang bukan dari diri yang dimanfaatkan, baik yang berasal dari jin ataupun mahluk lain yang digunakan dan dimanfaatkan serta didayagunakan sebagai alat menyampaikan kehendak.
menurut beberapa Balian, santet dijawa tidak jauh berbeda dengan ilmu aneluh di bali, yakni ilmu pelontaran untuk menyakiti seseorang. mungkin karena terjadi koraborasi antara ilmu santet di jawa dan bali, akhirnya ilmu aneluh di bali belakangan banyak menggunakan sarana seperti paku, jarum, serabut kelapa, ijuk bahkan sarana lainnya.
ilmu aneluh masa lalu memang hanya bisa menimbulkan rasa sakit pada korbannya, kalaupun ada yang memakai sarana seperti tulang manusia dan tanah kuburan, sarana itu tidak akan nampak pada tubuh korban, kendati penyakitnya berhasil dimusnahkan. andaikata penyakit itu dimusnahkan, yang bisa dikeluarkan bukan benda tetapi banyak berupa gumpalan darah. tetapi belakanyan banyak Balian (dukun bali) yang berhasil mengeluarkan benda seperti ijuk, serabut kelapa, jarum, paku, binatang dan tulang dari tubuh korbannya. inilah bukti korabolasi antara santet dengan aneluh.
salah satu paranormal kondang Bali mengatakan ilmu aneluh saat ini tidak hanya menggunakan mantra dan sesaji, tetapi sudah memakai sarana berupa pecahan kaca, pisau, tusuk sate, garpu dan lain lain. ini dicontohkan dengan salah satu korban yang dioperasi di salah satu Rumah Sakit di Denpasar, dimana didalam tubunhnya terdapat benda - benda tersebut diatas. kalau dianalisa dengan akal sehat, bagaimana mungkin benda tersebut bisa masuk ke dalam tubuh (perut) seseorang, karena untuk menelan saja sangat susah bahkan tidak mungkin.
dalam ilmu aneluh, semua benda - benda tersebut tidak dimasukan secara utuh kedalam tubuh korbannya, tetapi semua itu lewat kekuatan metafisika. seorang balian (dukun) bisa merubah benda tersebut menjadi partikel - partikel berukuran kecil. partikel ini kemudian disalurkan dengan kekuatan supranatural hingga masuk kedalam tubuh korbannya
ilmu aneluh masa lalu memang hanya bisa menimbulkan rasa sakit pada korbannya, kalaupun ada yang memakai sarana seperti tulang manusia dan tanah kuburan, sarana itu tidak akan nampak pada tubuh korban, kendati penyakitnya berhasil dimusnahkan. andaikata penyakit itu dimusnahkan, yang bisa dikeluarkan bukan benda tetapi banyak berupa gumpalan darah. tetapi belakanyan banyak Balian (dukun bali) yang berhasil mengeluarkan benda seperti ijuk, serabut kelapa, jarum, paku, binatang dan tulang dari tubuh korbannya. inilah bukti korabolasi antara santet dengan aneluh.
salah satu paranormal kondang Bali mengatakan ilmu aneluh saat ini tidak hanya menggunakan mantra dan sesaji, tetapi sudah memakai sarana berupa pecahan kaca, pisau, tusuk sate, garpu dan lain lain. ini dicontohkan dengan salah satu korban yang dioperasi di salah satu Rumah Sakit di Denpasar, dimana didalam tubunhnya terdapat benda - benda tersebut diatas. kalau dianalisa dengan akal sehat, bagaimana mungkin benda tersebut bisa masuk ke dalam tubuh (perut) seseorang, karena untuk menelan saja sangat susah bahkan tidak mungkin.
dalam ilmu aneluh, semua benda - benda tersebut tidak dimasukan secara utuh kedalam tubuh korbannya, tetapi semua itu lewat kekuatan metafisika. seorang balian (dukun) bisa merubah benda tersebut menjadi partikel - partikel berukuran kecil. partikel ini kemudian disalurkan dengan kekuatan supranatural hingga masuk kedalam tubuh korbannya
didalam tubuh korban, benda itu akan kembali berubah ke wujud semula. demikian juga saat benda itu dikeluarkan dari tubuh korbannya, balian akan mengubah benda tersebut kembali menjadi partikel - partikel dan setelah keluar dari tubuh korban, benda itu akan berubah ke wujud aslinya.
lain halnya bila aneluh ini ditangani dengan cara medis, benda - benda tersebut akan tetap berupa wujud aslinya seperti paku, kawat, sendok dll saat dikeluarkan, sehingga membutuhkan operasi dan bekas luka medis akibat pengobatan medis ini. bila santet atau aneluh ini mengeluarkan sinar saat menuju korbannya, itu desebabkan oleh gesekan partikel bahan aneluh dengan partikel -partikel serta ion - ion lain yang terkandung dalam udara.
menjalankan santet atau aneluh di Bali, ada yang mengunakan Telor angsa. sebelum dikirim, benda - benda berupa paku, ijuk, jarum, kawat ataupun binatang melata tersebut dimasukkan ke dalam telur angsa. proses memasukan benda - benda tersebut melalui sebuah ritual dengan sesaji. setelah benda tersebut berada di dalam telur, kemudian dibawa ke kuburan untuk di PASUPATI (diberi kekuatan niskala). melali mantra khusus disertai sesaji, benda tersebut dikirim ke sasaran hanya dengan menggunakan "jnana". sudah tentu telur tersebut akan berubah dulu menjadi partikel kecil sebelum terbang menghilang, dikirim lewat udara. sesampai di tujuan, telur tersebut akan pecah dan melepaskan semua benda - benda yang ada di dalam kandungan telur tersebut dan masuk kedalam tubuh korbannya. jika benda kiriman tersebut mendapatkan perlawanan karena ada benteng supranatural (energi ghanta) yang kokoh dan kuat di rumah sasaran atau calon korban, maka telur tersebut akan meledak dan mengeluarkan suara yang cukup keras. dengan demikian punahlah santet (aneluh) tersebut sebelum sampai tujuan dan apabila kekuatan aneluh tersebut jauh lebih rendah, kemungkinan partikel aneluh tersebut akan kembali ke wujud aslinya.
penyakit BEBAI juga termasuk santet ala bali karena dikirim melalui kekuatan mantra juga. penyakit ini juga memakai sarana benda tertentu yang dirajah (digambar dan ditulis) dan disertai sesaji. penyakit ini hanya menyasar orang yang dituju atau dijadikan korban. kalau bukan target, kendati benda tersebut disentuh, dilangkahi atau dilewati, tidak akan masuk kedalam tubuh orang tersebut kecuali targetnya (korban).
dibali santet juga dikenal dengan nama "ilmu acep - acepan" karena dijalankan dengan kekuatan pikiran (jnana) disertai mantra dan sesaji. siapa yang dipikirkan, dialah yang akan menjadi korbannya dan tidak mungkin menuju ke sasaran lainnya. salah satu jenis ilmu acep - acepan adalah bebai.
jadi tidak semua orang bisa kena santet. orang yang gampang kena santet adalah orang yang suka melamun menerawang dan suka tidur (malas). pada umumnya santet menyerang pada malam hari, sehingga guna menghindarinya, sebaiknya tidur lewat tengah malam, karena menjelang pagi kekuatan santet akan melemah. disamping itu, untuk menghindari santet, kita harus yakin dengan kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa (hyang Ghanta), memagari diri dengan kekuatan supranatural anugrah beliau baik dengan belajar ilmu supranatural, bila di Klinik Jala Siddhi yang lebih dikenal dengan sebutan Usadha Ghanta ataupun membekali diri dengan benda - benda magis yang dipasupati oleh orang yang mumpuni seperti cincin, jimat atau kalung pasupati ghanta.
selain itu, ada salah satu pagar alternatif yang dikenal dibali yaitu berupa rerajahan emas, tembaga, batu permata (jagasatru), bebuntilan atau jimat lainnya yang terbuat dari benda - benda berpetuah yang dipasupati oleh balian atau sang guru.
namun ilmu santet apapun itu tidak akan bisa maksimal bila orang yang disasar itu tidak punya kesalahan dan rajin meditasi penyatuan (ghanta) serta mendekatkan diri dengan Ida Hyang Ghanta, Tuhan Yang Maha Kuasa.
Apabila ada sanak saudara yang terkena santet, cepat - cepatlah melukat atau datang ke Balian. bila berkenan KLINIK JALASIDDHI membuka pintu lebar - lebar membantu anda semua dengan jalan berdasar yadnya keiklasan.
Posting Komentar
Posting Komentar