Namun setelah hidup selama hampir setahun sebagai perempuan, dia mengaku menderita dan menyesal hingga memutuskan ingin mengubah kelaminnya lagi menjadi laki-laki.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (30/10), Cooper telah membatalkan operasi penuh penggantian kelaminnya dijadwalkan Januari lalu. Dia juga meminta terapi hormon untuk menumbuhkan payudara dihentikan. "Saya benci tubuh saya dan tak ingin menderita lebih lama lagi," ujarnya.
Meski sudah menjalani terapi psikologi dan sejumlah perawatan, dia tetap merasa sangat menderita. Saking menderitanya, Cooper sempat mencoba bunuh diri hingga dua kali. "Suntikan hormon itu membuat emosi saya berubah-ubah. Sebentar murung, sebentar sangat gembira," katanya kepada koran Sunday Mirror. Hormon itu juga menyebabkan dorongan seksualnya menjadi sangat tinggi.
Dia merasa akan lebih bahagia jika dia menjadi seorang gay dengan mengubah kembali kelaminnya menjadi laki-laki.
Cooper hingga saat ini masih pengangguran dan tinggal di rumah temannya. Dia berharap setelah suntikan hormonnya dihentikan, kembali menjadi laki-laki dan bisa mendaftar menjadi tentara.
Cooper terlahir sebagai pria dengan nama Brad. Sejak umur 12 tahun, dia mulai suka berpakaian perempuan. Tiga tahun kemudian, dia meminta dokter mengubah dirinya menjadi perempuan supaya pikirannya lebih tenang.
http://networkedblogs.com/
Posting Komentar
Posting Komentar