Curhat itu penting untuk persahabatan. Tapi tidak berarti Anda lantas jadi tidak dapat merasa bahagia karena Anda harus ikut menderita bersamanya.
Tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk persahabatan. Karenanya, tidak tertutup kemungkinan bahwa Anda suatu hari harus mengakhiri persahabatan yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Menurut studi yang dilakukan oleh sosiolog Belanda, Gerald Mollenhorst, setiap tujuh tahun kita akan memiliki koleksi sahabat baru. Hal ini berarti, tahun 2019 nanti orang-orang yang menemani kita di hari ini mungkin sudah tidak lagi menjadi teman baik dalam suka dan duka.
Persahabatan bisa terputus karena orang tersebut pindah rumah ke tempat yang sangat jauh, atau akibat perubahan yang cukup drastis dalam hidup Anda atau dia. Misalnya karena yang satu baru saja memiliki bayi, sementara Anda masih lajang. Selain itu, putusnya persahabatan juga bisa diakibatkan relasi yang terjalin itu mulai menuju ke arah negatif. Berikut ini adalah beberapa tanda yang bisa Anda perhatikan:
1. Dia tak lagi turut berbahagia bersama Anda
Bila dulu dia akan merasa bahagia ketika Anda mendapat promosi jabatan di kantor atau memiliki pacar baru yang keren, kini yang terjadi sebaliknya. Dia terkesan cemburu akan segala kesuksesan yang Anda raih. Atau, dia mulai bersikap kompetitif dan ingin mencapai posisi yang sama, kalau perlu menggeser Anda dari posisi yang sudah diduduki. Kecemburuan dan kompetisi negatif ini adalah tanda-tanda jelas bahwa persahabatan Anda dengannya sudah tidak berjalan mulus lagi.
2. Dia membuat Anda jadi stres
Wajar saja bila Anda dan sahabat sering berbagi cerita. Tetapi, acara curhat ini mulai menjadi sepihak, karena sahabat lebih sering meneror Anda lewat telepon dengan berbagai macam keluhan. Mulai dari dia dipecat dari pekerjaan karena sang atasan benci padanya, pertengkarannya dengan pacarnya, perselisihannya dengan salah seorang adik yang kemudian berkomplot dengan ibu untuk melawannya, dan lain sbagainya. Memang, curhat itu penting untuk persahabatan. Tapi tidak berarti Anda lantas jadi tidak dapat merasa bahagia karena teman Anda menganggap dirinya orang paling malang sedunia dan Anda harus ikut menderita bersamanya.
3. Dia mengkritik semua yang Anda lakukan
Apa pun yang Anda lakukan tidak pernah lagi mendapat dorongan semangat, apalagi pujian darinya. Dia sering memojokkan Anda dengan berkata, "Kamu workaholic sekali sekarang, sampai tidak punya waktu untuk ketemuan", atau "Pacarmu kok nggak asyik banget. Ketemu di mana, sih?", atau "Orang-orang itu suka padamu karena mereka tidak tahu siapa kamu sebenarnya". Kritik seperti ini tentu bukanlah kritik yang membangun. Jadi, kalau sahabat Anda mulai sering melontarkan kalimat-kalimat seperti itu, lebih baik jauhi dia sekarang sebelum terlambat.
4. Dia hanya ada ketika membutuhkan Anda
Persahabatan tidak bisa terjalin dari satu pihak. Tetapi jika Anda mulai merasa bahwa sahabat Anda hanya ada ketika dia sedang butuh meminjam uang, barang, ataupun saran, sepertinya ini tanda-tanda yang kurang baik. Apalagi jika dia selalu yang menentukan kapan waktu Anda berdua bisa bertemu. Mulai dari tanggal, waktu, tempat, serta apa yang ingin dibicarakan (dan kebanyakan pasti membicarakan tentang dirinya).
5. Dia mulai berlaku aneh
Ketika sahabat mulai menginvasi hidup Anda dengan cara misalnya mengajak seluruh teman Anda yang terdaftar di Facebook untuk menjadi temannya juga, memutuskan untuk datang ke acara-acara yang akan Anda datangi, atau menyatakan bahwa pacar Anda sering menggodanya, ini adalah tanda lainnya yang perlu diwaspadai. Meski Anda dan dia sudah bersahabat sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak, dia tetap tidak punya hak untuk menguasai Anda, atau menjadi diri Anda. Persahabatan seperti ini tidak akan memberi dampak positif pada hidup Anda. Jadi sebaiknya hentikan sampai di sini.
[Sumber: Kompas]
Posting Komentar
Posting Komentar