Produsen Blizzident menggunakan scan dokter gigi yang biasa dipakai untuk memasang kawat gigi, dan sebuah printer 3D yang sangat akurat untuk membuat sikat gigi secara individual.
"Anda menyikat seluruh gigi secara keseluruhan dalam waktu yang bersamaan, karena itulah anda bisa menyikat gigi dengan sangat cepat," kata perusahaan itu.
"Anda juga menyikat gigi pada bagian yang sulit bahkan tanpa harus berpikir mengenai hal itu."
Setiap sikat mengandung sekitar 400 bulu lembut dan produsennya mengatakan sikat ini menghilangkan kesalahan menyikat gigi yang biasa dilakukan oleh masyarakat.
Sikat gigi perdana dengan teknologi ini diklaim bisa dipakai selama satu tahun dan harganya diperkirakan mencapai 299 euro atau sekitar Rp 4,7 juta.
Setelah itu, konsumen bisa membeli sikat gigi kedua mereka dengan harga yang lebih murah yaitu kurang dari 100 euro, kata perusahaan itu.
Meski demikian, para ahli mengatakan perlu penelitian lebih lanjut sebelum akhirnya produk ini dilepas ke pasar.
Sikat gigi dengan bentuk konvensional telah lama dianggap cocok bagi kebanyakan orang, tetapi sudah ada beberapa upaya untuk menemukan kembali desain lain.
Contoh terbaru dari seorang mantan mahasiswa dari New York School of Visual Arts, yang terinspirasi dari ranting pembersih gigi tradisional, siwak, yang umum digunakan di Timur Tengah dan sebagian Asia.
Tongkat siwak yang tumbuh dari pohon jenis Salvadora persica ini digunakan dengan menggigit bagian kecil tongkat pada setiap kali penggunaan.
Mengenai konsep sikat gigi Blizzident, Profesor Damien Walmsley, penasihat ilmiah untuk British Dental Association, mengatakan keselamatan pemakai harus selalu menjadi perhatian utama.
"Ini sesuatu yang luar biasa, pendekatan yang berbeda," katanya kepada BBC.
"Ini bukan apa yang Anda gunakan, melainkan bagaimana Anda menyikat gigi, itu teknik Anda. Perlu diperiksa bahwa itu benar-benar aman."
Posting Komentar
Posting Komentar