Akhir-akhir ini situs Trowulan Indonesia kembali menghadapi tantangan dengan adanya rencana pembangunan pabrik baja milik PT. Manunggal Sentral Baja yang akan berlokasi di jalan utama Mojokerto-Jombang. Posisi pabrik ini berada kurang dari 500 meter dari Gapura Wringin Lawang mengindikasi hal buruk pada cagar budaya kita yaitu Situs Trowulan yang punya kemungkinan akan digeser dengan bangunan para pabrik tersebut 3 oktober 2013 (saat ini).
Situs Trowulan adalah sebuah kawasan yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur. Sebagai bekas ibukota kerajaan Majapahit pada tahun 1293 sebelum Masehi , situs prasejarah ini menyimpan berbagai artefak berharga yang menggambarkan kehidupan pada masa keemasan kerajaan tersebut.
Trowulan adalah satu-satunya situs sejarah yang merupakan situs kota peninggalan zaman Hindu-Buddha di Indonesia. Kitab Negarakertagama serta beberapa catatan sejarah lainnya, menggambarkan Trowulan sebagai sebuah kota yang dibangun dengan sistem tata kota yang lengkap mulai dari area istana, perumahan, pasar, sistem kanal dan pengelolaan air.
Trowulan juga tercatat di dalam The History of Java, sebuah karya dari Thomas Stamfford Raffles yang memberi gambaran keterikatan budaya dan sejarah Majapahit, kerajaan yang kekuasaannya mencakup tiga perempat wilayah Asia Tenggara dengan budaya dan sejarah masyarakat dunia.
Hingga kini masih banyak artefak-artefak, reruntuhan bangunan kuno seperti candi, serta elemen perkotaan lainnya yang menggambarkan peradaban di masa Majapahit terkubur di dalam tanah di kawasan tersebut dan bahkan di halaman pemukiman penduduk.
Pembangunan pabrik baja ini sangat disayangkan karena Trowulan merupakan kawasan cagar budaya, bukan merupakan sebuah kawasan industri. Kini pembangunan pabrik baja milik PT. Manunggal Sentral Baja tersebut telah berada pada tahap penanaman tiang pancang. Padahal di lokasi pabrik baja tersebut akan dibangun, sebelumnya telah ditemukan berbagai artefak dan struktur bangunan kuno dan hingga kini masih banyak peninggalan lainnya yang belum ditemukan.
Untuk mencegah semakin rusaknya situs Trowulan, nampaknya pemerintah kabupaten Mojokerto perlu bertindak untuk menghentikan pembangunan pabrik tersebut. Perlindungan dari pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sangat diperlukan saat ini. Penting untuk mewujudkan Trowulan yang telah dicanangkan sebagai situs warisan budaya UNESCO sejak 2009 sebagai situs cagar budaya resmi saat ini.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik sudah sepatutnya kita menjaga milik kita budaya dan sejrag bangsa kita sendiri , bagi anda yang jauh tinggal disana anda dapat memberikan sumbangan semangat dengan cara klik utl berikut , demi kelestarian cagar budaya kita . situs resmi Trowulan indonesia disini.
Situs Trowulan adalah sebuah kawasan yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur. Sebagai bekas ibukota kerajaan Majapahit pada tahun 1293 sebelum Masehi , situs prasejarah ini menyimpan berbagai artefak berharga yang menggambarkan kehidupan pada masa keemasan kerajaan tersebut.
Trowulan adalah satu-satunya situs sejarah yang merupakan situs kota peninggalan zaman Hindu-Buddha di Indonesia. Kitab Negarakertagama serta beberapa catatan sejarah lainnya, menggambarkan Trowulan sebagai sebuah kota yang dibangun dengan sistem tata kota yang lengkap mulai dari area istana, perumahan, pasar, sistem kanal dan pengelolaan air.
Trowulan juga tercatat di dalam The History of Java, sebuah karya dari Thomas Stamfford Raffles yang memberi gambaran keterikatan budaya dan sejarah Majapahit, kerajaan yang kekuasaannya mencakup tiga perempat wilayah Asia Tenggara dengan budaya dan sejarah masyarakat dunia.
Hingga kini masih banyak artefak-artefak, reruntuhan bangunan kuno seperti candi, serta elemen perkotaan lainnya yang menggambarkan peradaban di masa Majapahit terkubur di dalam tanah di kawasan tersebut dan bahkan di halaman pemukiman penduduk.
Pembangunan pabrik baja ini sangat disayangkan karena Trowulan merupakan kawasan cagar budaya, bukan merupakan sebuah kawasan industri. Kini pembangunan pabrik baja milik PT. Manunggal Sentral Baja tersebut telah berada pada tahap penanaman tiang pancang. Padahal di lokasi pabrik baja tersebut akan dibangun, sebelumnya telah ditemukan berbagai artefak dan struktur bangunan kuno dan hingga kini masih banyak peninggalan lainnya yang belum ditemukan.
Untuk mencegah semakin rusaknya situs Trowulan, nampaknya pemerintah kabupaten Mojokerto perlu bertindak untuk menghentikan pembangunan pabrik tersebut. Perlindungan dari pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sangat diperlukan saat ini. Penting untuk mewujudkan Trowulan yang telah dicanangkan sebagai situs warisan budaya UNESCO sejak 2009 sebagai situs cagar budaya resmi saat ini.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik sudah sepatutnya kita menjaga milik kita budaya dan sejrag bangsa kita sendiri , bagi anda yang jauh tinggal disana anda dapat memberikan sumbangan semangat dengan cara klik utl berikut , demi kelestarian cagar budaya kita . situs resmi Trowulan indonesia disini.
Posting Komentar
Posting Komentar