-->

Fenomena Aneh Usai Terjadinya Gempa



Primbon-arti.blogspot.comlagi - Gempa berkekuatan besar tak hanya memiliki dampak kerusakan dan menimbulkan korban. Namun, ada efek lain pada keseimbangan alam yang kadang muncul tak terduga. Seperti apa?

Dalam catatan, sedikitnya terjadi lima gempa besar selama 10 tahun terakhir di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Di lokasi tersebut, terlihat sejumlah fenomena alam yang cukup menarik.

1. Pulau Honshu Bergeser
Gempa 8,9 yang berpusat di 373 km timur laut Tokyo pada Maret 2011 lalu, membuat pulau yang terdekat dengan pusat gempa, Pulau Honshu, bergeser 8 kaki atau 2,4 meter. Hal tersebut terlihat dari pencitraan bergesernya garis pantai.

Pulau Honshu merupakan pulau terbesar di Jepang, di dalamnya terdapat kota Tokyo, Nagoya, Kyoto dan Osaka.

Gempa tektonik tersebut dihasilkan dari dorongan lempeng Pasifik dan Amerika Utara. Lempeng Pasifik mendorong bagian bawah irisan lempeng Amerika Utara dengan kecepatan sekitar 3,3 inci (83 mm) per tahun. Tetapi gempa-gempa yang datang bertubi-tubi membuat lempeng menimbulkan sentakan yang dramatis dan konsekuensinya, bencana yang besar.

2. Sumbu Bumi Bergeser
Gempa berkekuatan 8,9 skala richter (SR) di Jepang tahun 2011 lalu juga membuat sumbu bumi bergeser hingga 25 cm. Akibatnya, proses rotasi bumi pun berlangsung lebih cepat.

Berdasarkan penelitian Lembaga Nasional Geofisika dan Vulkanologi Italia, gempa dengan magnitude 8,9 SR tersebut sangat kuat. Kekuatannya bahkan meningkatkan perputaran poros bumi.

Namun, perubahan ini menurut peneliti Kanada tidak akan berpengaruh banyak. Efeknya disebutkan sangat kecil, bahkan tak akan terasa hingga berabad-abad.

"25 cm terdengar banyak jika kita melihatnya dengan penggaris. Namun jika Anda bandingkan itu dengan keseluruhan bumi, itu sangat kecil. Hanya semenit," ucap Prof Andrew Miall.

"Itu akan membuat perubahan tentang lamanya hari. Itu juga akan membuat perubahan sangat, sangat, sangat kecil pada perputaran bumi, yang akan mempengaruhi musim, tapi efeknya sangat kecil," sambungnya.

3. Pergeseran Pulau di Aceh
Pergeseran geografis sempat juga terjadi di Aceh pasca gempa 9,1 SR pada 26 Desember 2004. Pulau Salaut Besar di Aceh Utara salah satunya.

"Pulau Salaut Besar di Aceh Utara bergeser 5 meter. Pulau itu yang paling dekat dengan pusat gempa," kata Kepala Pusat Geodesi dan Geodinamika Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) Cecep Surbaya.

Pergeseran itu tampak dari monitoring global positioning stations (GPS) geodetik Bakosurtanal. "Dari perubahan koordinat yang kami lihat, misalkan dulu di koordinat X, sekarang X2. Nah, antara X dan X2 kan ada selisihnya, yaitu 5 meter," jelasnya.

Cecep menjelaskan, Bakosurtanal mempunyai titik kontrol berupa pilar berukuran 30 X 30 cm sampai 50 X 50 cm yang ditanam 1-1,5 meter ke dalam tanah dan muncul ke permukaan tanah 20-25 cm. Pengukuran awal dilakukan pada tahun 1992 di Banda Aceh, dari Meulaboh mengelilingi pantai Sumatera Utara hingga Pelabuhan Malahayati.

3 Minggu setelah terjadi gempa di Aceh, Bakosurtanal kembali mengukur dan menemukan pergeseran elastis kerak bumi. Kota-kota di Aceh bergeser ke arah barat.

"Permukaan tanah bergeser sekitar 13 cm lalu terus ke bagian utara, kota Lhokseumawe dan Langsa meningkat (bergeser) 40-60 cm, pantai Meulaboh dan Aceh Besar (bergeser) sampai 3 meteran," jelasnya.

4. Kota Bergeser
Gempa yang mengguncang kawasan Chili tahun 2010 lalu menimbulkan efek geografis yang cukup besar. Sebuah kota bergeser sejauh 3 meter ke arah barat akibat gempa berkekuatan 8,8 Skala Richter (SR) tersebut.

Kota yang bergeser tersebut bernama Concepcion. Itu adalah kota terbesar kedua di setelah Santiago, ibukota Chili.

Berdasarkan pengukuran melalui Global Positioning Stations (GPS) oleh para ahli Amerika Serikat (AS), posisi Kota Concepcion kini lebih jauh 3,4 meter dari posisi awalnya.

Tidak hanya Concepcion, kota Santiago juga telah bergeser dengan jarak yang lebih kecil, yakni sekitar 27,7 centimeter ke arah barat. Para ahli dari Chili dan Universitas Ohio menyimpulkan hal ini terjadi akibat gempa yang sangat kuat dengan frekuensi yang berulang.

Sementara itu, di Ibukota Argentina, Buenos Aires, pergeseran terjadi hingga hampir 4 centimeter ke arah barat. Pergeseran pulau ini tercatat hingga kepulauan Falkland di Samudra Atlantik Selatan.

5. Muncul Pulau Baru
Gempa dahsyat terakhir mengguncang wilayah Pakistan. Saking dahsyatnya, gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) ini menyebabkan dasar laut terangkat ke atas hingga menciptakan sebuah pulau baru!

Pulau baru ini terletak sekitar 600 meter dari garis pantai Gwadar, Pakistan.

Gempa dahsyat tersebut terjadi pada Selasa, 24 September 2013 sekitar pukul 16.29 waktu setempat. Pusat gempa berada sekitar 20 kilometer di bawah tanah di distrik Awaran, provinsi Baluchistan yang berbatasan dengan Iran.

"Pulau yang tingginya mencapai 100 kaki (30 meter) dan lebarnya 200 kaki, muncul setelah gempa melanda sebagian Baluchistan," kata Tufail Baluch, pejabat pemerintahan setempat.

Pulau serupa pernah muncul di tempat yang sama di Laut Arab tersebut sekitar 60 tahun yang lampau. Namun pulau tersebut menghilang setelah beberapa waktu.

Militer Pakistan saat ini tengah bergegas untuk menjangkau lokasi gempa yang sejauh ini telah menewaskan 208 orang tersebut.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter