-->

Keramat Guru Spiritual Soekarno

Primbon-arti.blogspot.comlagi - Banyak cerita menakjubkan dari seorang tokoh pendiri republik ini Soekarno, seakan membawa kita ke kerinduan akan kepemimpinannya. Begitulah dengan kisahnya kali ini.

Keramat Guru Spiritual Soekarno

Satu hari Presiden Soekarno mengumpulkan sejumlah ulama di istana. Agenda saat itu membahas rencana menerbitkan tafsir Alquran berbahasa Indonesia.

Soekarno tampak tidak puas dengan penjelasan ulama soal wacana itu. Dia lantas menghubungi guru spiritualnya Datuk Mujib bin Sa'abah, tokoh ulama tinggal di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Datuk Mujib pun datang. ketika ditanya apakah setuju dengan rencana itu, Datuk Mujib memberikan jawaban dengan perumpamaan. Dia meminta segelar air. Kemudian di minta ditambahkan susu, lantas sirop, terakhir gula.

Datuk Mujib menjelaskan sebelum dicampur, air itu suci dan mensucikan. Setelah dicampur air itu tetap halal dan suci. Artinya bisa diminum. "Hanya saja tidak bisa buat mensucikan," kata Datuk Mujib seperti diceritakan cucunya, Encing Alam di kediamannya, Gang Mess Dalam, Tanah Abang.

Menurut Alam, kakeknya tidak banyak bicara lagi dan bergegas meninggalkan istana. Meski cuma memakai itibar, Soekarno paham. Alquran sebagai kitab suci tidak boleh diterjemahkan atau ditafsirkan menggunakan bahasa Indonesia.

Namun bukan sekadar alim dan fasih ilmu fiqih, Datuk Mujib juga dikenal memiliki karamah. Bahtinoor, satu-satunya murid Datuk Mujib masih hidup, mengisahkan keramat ditunjukkan gurunya itu.

Kisahnya saat Datuk mengajak Bahtinoor bersama empat rekannya menziarahi kubur anaknya. Datuk menyuruh keempat muridnya itu pergi duluan. Meski keempatnya sudah mengambil jalan pintas, tetap saja Datuk Mujib sampai lebih dulu. "Kita sampai di depan, dia udah di situ. Kita lewatin dia nggak bisa lewatin," ujarnya.

Keramat lainnya adalah Datuk Mujib mampu menghentikan hujan. Menurut Alam, konon tongkat komando biasa digenggam Soekarno merupakan pemberian Datuk Mujib.

Namun cerita lain menyebutkan tongkat komando itu adalah perwujudan dari jin muslim. "Tongkat itu menghilang setelah Soekarno meninggal," ujar seorang mantan anggota pasukan pengawal Soekarno.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter