1. Fuchu US Air Force Base
Funchu US Air Force Base merupakan peninggalan pangkalan Angkatan Udara AS di Fuchu sebagai kenang-kenangan saat Jepang dan Amerika melakukan perang dan kemudian damai. Tempat ini dibangun tak lama setelah Perang Dunia II dalam kerjasama dengan Japan Self-Defense Force Base dan ditinggalkan pada tahun 1980-an.
Kini parabola kembar masih terlihat dari luar, meskipun sekarang setengahnya dimakan oleh waktu, berwarna merah berkarat dan berlubang. Jalan-jalan dipenuhi dengan gulma dan pohon yang menyeruak melalui celah-celah, bangunan barak yang berkilau dengan air terjun, jendela dan pintu yang bisa dilihat dari kegelapan.
2. Sport World Theme Park
Sport World adalah sebuah taman hiburan besar, menyediakan sebuah hotel besar, lapangan golf mini, pusat kebugaran, kolam menyelam, kolam ombak, dan kolam renang. Tapi kini semua dalam kehancuran . Tempat ini dibangun pada tahun 1988 dan ditinggalkan 10 tahun kemudian.
3. Matsuo Ghost Town
Tambang Matsuo di utara Jepang dibuka pada tahun 1914 dan ditutup pada tahun 1969. Pada masa kejayaannya tambang ini merupakan tambang terbesar untuk sulfur di kawasan timur dunia. Tambang ini memiliki 4.000 tenaga kerja dan populasi pemukiman lebih dari 15.000 orang, semuanya ditampung di sebuah kota di pegunungan Hachimantai Park.
Kota ini dikenal sebagai “surga di atas awan” dengan apartemen mewah dengan dikelilingi aliran kabut. Sebuah apartemen raksasa terlihat seperti tebing granit di lereng bukit. Namun kini tempat itu hanya berupa sisa reruntuhan yang mengerikan di antara kabut.
4. Akasaka Love Hotel
Love Hotel adalah sebuah motel pinggir jalan, yang diperuntukkan sebagai tempat bagi orang untuk pergi ketika mereka tidak memiliki tempat pribadi mereka sendiri. Kamar bisa disewa per jam ( “istirahat”) atau untuk sepanjang malam ( “menginap”). The Akasaka Love Hotel terletak di ujung kompleks love hotel di sebuah jalan raya yang tenang di barat Tokyo, namun lalu lintas di jalan raya tersebut sepi. Hotel itu dibangun 11 tahun yang lalu, dan ditutup setelah 3 tahun sejak pertama kali dibuka. Love hotel ini terkenal karena warna kamar yang mencolok sehingga dapat membangun “fantasi”pengunjungnya.
5. The Toyo Bowling Alley
The Bowl Kanagawa Toyo adalah salah satu dari beberapa gang yang dibangun pada tahun 1980-an. Pada tahun 1928 seorang pria bernama Yokoi datang ke Tokyo saat berussia 15 tahun. Lalu ia menjadi manajer tempat bowling pada tahun 1957 serta beberapa toko lainnya.
Pada tahun 1958, ia ditembak oleh seorang gangster Yakuza karena hutang senilai 20 juta yen tapi dia selamat. Pada tahun 1987, ia membangun Boru Toyo dari 108 jalur, dan merupakan tempat bowling terbesar kedua di Jepang. Pada tahun 1991, ia membeli Empire State Building di New York. Perusahaan yang dipegang Yokoi itu bangkrut pada tahun 1999. Semenjak kebangkrutannya,tempat itu kosong.
Posting Komentar
Posting Komentar