Ilmuwan telah lama meneliti apakah makhluk misterius "Bigfoot" benar-benar ada dan pernah berkeliaran di wilayah tertentu. Sebuah bukti DNA terbaru mengungkap Bigfoot pertama pernah lahir sekira 13 ribu tahun lalu.
Dilansir Softpedia, Kamis (14/2/2013), tim peneliti yang terdiri dari ilmuwan forensi menunjukkan bukti DNA bahwa Bigfoot bukan hanya produk imajinasi yang dibuat orang. Dengan demikian, klaim bahwa makhluk ini benar-benar ada adalah terkait dengan bukti ilmiah yang mendukung penelitian yang dilakukan ilmuwan.
Ilmuwan forensik melakukan pengujian DNA terhadap 111 spesimen terkait rambut, darah, kulit dan jaringan lainnya. Objek yang dianalisis ini diduga kuat adalah milik makhluk misterius berbulu tersebut.
Bigfoot atau yang biasa dikenal sebagai Sasquatch diyakini muncul sebagai spesies yang berdiri sendiri. Munculnya Bigfoot diduga sebagai hasil dari perkawinan wanita modern dengan spesies primata yang belum diketahui asal-usulnya.
Peneliti mengatakan, Sasquatch pertama pernah lahir sekira 13 ribu tahun lalu. "Kami segera menemukan bahwa sampel rambut tertentu, di mana kami kemudian mengidentifikasi sebagai sampel Sasquatch, yang memiliki morfologi unik. Ini membedakan mereka dari manusia dan sampel hewan," jelas peneliti Melba Ketchum.
Melba menjelaskan, oleh karena beberapa haplogroups mtDNA ditemukan dalam sampel Sasquatch yang berasal dari 13 ribu tahun lalu, maka hipotesis menyimpulkan bahwa Bigfoot merupakan hibrida manusia. Artinya, makhluk ini adalah hasil dari perkawinan spesies hominin jantan yang belum diketahui dengan Homo sapiens (betina).
Peneliti berharap, ketika mereka dihadapkan dengan temuan ini, komunitas ilmiah bisa mengakui keberadaan Bigfoot. Bahkan, setuju untuk memberi nama pada spesies tersebut.
Dari sudut pandang mereka, Homo sapiens cognatus, yang diartikan sebagai "darah kerabat dengan Homo sapiens", akan menjadi nama ilmiah yang paling cocok untuk makhluk kontroversial tersebut.
Dilansir Softpedia, Kamis (14/2/2013), tim peneliti yang terdiri dari ilmuwan forensi menunjukkan bukti DNA bahwa Bigfoot bukan hanya produk imajinasi yang dibuat orang. Dengan demikian, klaim bahwa makhluk ini benar-benar ada adalah terkait dengan bukti ilmiah yang mendukung penelitian yang dilakukan ilmuwan.
Ilmuwan forensik melakukan pengujian DNA terhadap 111 spesimen terkait rambut, darah, kulit dan jaringan lainnya. Objek yang dianalisis ini diduga kuat adalah milik makhluk misterius berbulu tersebut.
Bigfoot atau yang biasa dikenal sebagai Sasquatch diyakini muncul sebagai spesies yang berdiri sendiri. Munculnya Bigfoot diduga sebagai hasil dari perkawinan wanita modern dengan spesies primata yang belum diketahui asal-usulnya.
Peneliti mengatakan, Sasquatch pertama pernah lahir sekira 13 ribu tahun lalu. "Kami segera menemukan bahwa sampel rambut tertentu, di mana kami kemudian mengidentifikasi sebagai sampel Sasquatch, yang memiliki morfologi unik. Ini membedakan mereka dari manusia dan sampel hewan," jelas peneliti Melba Ketchum.
Melba menjelaskan, oleh karena beberapa haplogroups mtDNA ditemukan dalam sampel Sasquatch yang berasal dari 13 ribu tahun lalu, maka hipotesis menyimpulkan bahwa Bigfoot merupakan hibrida manusia. Artinya, makhluk ini adalah hasil dari perkawinan spesies hominin jantan yang belum diketahui dengan Homo sapiens (betina).
Peneliti berharap, ketika mereka dihadapkan dengan temuan ini, komunitas ilmiah bisa mengakui keberadaan Bigfoot. Bahkan, setuju untuk memberi nama pada spesies tersebut.
Dari sudut pandang mereka, Homo sapiens cognatus, yang diartikan sebagai "darah kerabat dengan Homo sapiens", akan menjadi nama ilmiah yang paling cocok untuk makhluk kontroversial tersebut.
Sumber: Okezone.com
Posting Komentar
Posting Komentar