Ilmuwan di Ethiopia menemukan artefak berbentuk kapak batu paling tua di dunia. Ilmuwan meyakini bahwa benda peninggalan bersejarah ini telah ada sejak 1,75 juta tahun lalu.
Dilansir Stonepages, Selasa (5/2/2013), peralatan masa lampau ini diduga kuat pernah digunakan oleh nenek moyang manusia, yang dinamakan Homo erectus. Ilmuwan meyakini bahwa artefak ini pernah dipakai Homo erectus, karena situs ditemukannya kapak batu tersebut berada di area yang sama dengan lokasi penemuan fosil Homo erectus.
Yonas Beyene, seorang arkeolog di Association for Research and Conservation of Culture di Ethiopia meneliti artefak tersebut. "Penemuan ini menunjukkan bahwa sebuah teknologi (pembuatan kapak dengan menggunakan tangan) dimulai dengan kemunculan Homo erectus," ujar Beyene.
Ia mengatakan, temuan kapak batu paling tua ini menunjukkan perkembangan Homo erectus. Kendati demikian, menurut peneliti Paul Renne dari Geochronologist and Director of Berkeley Geochronology Center mengatakan, untuk membuktikkan adanya perubahan pada spesies adalah sulit, sebab penanggalan masih belum cukup tepat.
Nenek moyang manusia menggunakan peralatan primitif, mengikuti Homo habilis di 2,6 juta tahun lalu. Disebut Oldowan, peralatan ini tidak lebih dari sekedar batu serpih kasar dengan tepi yang tajam.
Hampir setiap satu juta tahun kemudian, kapak tangan mengalami metamorfosis perubahan dengan tampilan sisi tajam di dua sisi. Peralatan Aucheulean ini memiliki panjang sekira 20 centimeter.
Kapak tersebut ditemukan beberapa ratus kilometer dekat Lake Turkana di Kenya, yang berusia 1,76 juta tahun lalu. Para peneliti menemukan lebih dari 350 batu dua sisi atau peralatan Aucheulean di Konso, Ethiopia.
Peneliti juga menemukan kapak tangan simetris. Jenis kapak ini diyakini masih tetap sama hingga 800 ribu tahun lalu, di mana tepi tajam pada kapak tersebut menjadi lebih halus.
Dilansir Stonepages, Selasa (5/2/2013), peralatan masa lampau ini diduga kuat pernah digunakan oleh nenek moyang manusia, yang dinamakan Homo erectus. Ilmuwan meyakini bahwa artefak ini pernah dipakai Homo erectus, karena situs ditemukannya kapak batu tersebut berada di area yang sama dengan lokasi penemuan fosil Homo erectus.
Yonas Beyene, seorang arkeolog di Association for Research and Conservation of Culture di Ethiopia meneliti artefak tersebut. "Penemuan ini menunjukkan bahwa sebuah teknologi (pembuatan kapak dengan menggunakan tangan) dimulai dengan kemunculan Homo erectus," ujar Beyene.
Ia mengatakan, temuan kapak batu paling tua ini menunjukkan perkembangan Homo erectus. Kendati demikian, menurut peneliti Paul Renne dari Geochronologist and Director of Berkeley Geochronology Center mengatakan, untuk membuktikkan adanya perubahan pada spesies adalah sulit, sebab penanggalan masih belum cukup tepat.
Nenek moyang manusia menggunakan peralatan primitif, mengikuti Homo habilis di 2,6 juta tahun lalu. Disebut Oldowan, peralatan ini tidak lebih dari sekedar batu serpih kasar dengan tepi yang tajam.
Hampir setiap satu juta tahun kemudian, kapak tangan mengalami metamorfosis perubahan dengan tampilan sisi tajam di dua sisi. Peralatan Aucheulean ini memiliki panjang sekira 20 centimeter.
Kapak tersebut ditemukan beberapa ratus kilometer dekat Lake Turkana di Kenya, yang berusia 1,76 juta tahun lalu. Para peneliti menemukan lebih dari 350 batu dua sisi atau peralatan Aucheulean di Konso, Ethiopia.
Peneliti juga menemukan kapak tangan simetris. Jenis kapak ini diyakini masih tetap sama hingga 800 ribu tahun lalu, di mana tepi tajam pada kapak tersebut menjadi lebih halus.
Posting Komentar
Posting Komentar