Darta (78) seorang pria tua penjual amplop surat yang tengah membuka lapak serta menjajakan dagangannya tepat di seberang pintu utama kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, Minggu (13/1).
Pak Darta (78) yang membuka lapak di jalan tengah merapikan dagangannya di seberang pintu utama kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, Minggu (13/1).
Pak Darta (78) tengah menunggu seorang wanita yang tengah memilih amplop dari dagangannya di seberang pintu utama kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, Minggu (13/1).
Pak Darta (78) yang sudah 12 tahun menjadi penjual amplop di sekitar kawasan Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/1). Bapak tiga anak ini tidak hanya membuka lapak di seberang ITB, tetapi juga di sekitar Jalan Sukajadi hingga Simpang Lima Dago.
Pak Darta (78) yang merupakan warga di Desa Cipicung, RT 6/RW1, Kabupaten Bandung ini sebelumnya pernah menjadi tukang sapu di SMA 3 dan 5 Bandung. Walaupun hasil dari penjualan amplop tidak seberapa, Darta mengaku merasa lebih baik daripada hanya meminta-minta (pengemis).
Pak Darta (78) saat melayani pembeli amplopnya yang dijual hanya Rp 1.000,- hingga Rp 2.000,- /bungkus di seberang Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/1). Pak Darta hanya mendapatkan Rp 200,- dari setiap penjualan amplopnya.
Ekspresi wajah Pak Darta (78) penjual amplop yang berkeliling kota bandung selalu berjalan kaki hingga 5 km. Darta tidak pernah mengeluh akan hasil yang didapat dari penjualannya. Dia mengatakan, "Tuhan punya jalan bagi orang yang mau berusaha."
Sumber: Merdeka.com
Posting Komentar
Posting Komentar