Kita tentu sudah tahu bahwa cabai adalah salah satunya buah yang terasa pedas.Tetapi tahu tidak mengapa cabai memiliki rasa yang pedas?
Cabai  mengembangkan tingkat kepedasan sebagai alat pertahanan diri mereka, yakni dari serangan jamur yang berpotensi merusak bibit mereka.  Lalu, mengapa ada cabai yang pedas dan tidak pedas? Pertanyaan itu  terjawab dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.
Ilmuwan  membandingkan pohon di 12 populasi pohon cabai liar di kawasan tenggara  Bolivia sepanjang hampir 300 kilometer yang bervariasi, dari kawasan  kering hingga kawasan basah. 
Mereka  melakukan sensus hingga 5 kali dalam beberapa tahun, ternyata kawasan  yang lebih kering, hanya 15 hingga 20 persen pohon yang menghasilkan  cabai pedas. Sementara pada kawasan yang paling basah, tidak ada satu  pohon cabai yang menghasilkan cabai tidak pedas dan 90 hingga 95 persen  buah yang ada di kawasan ini terkena infeksi jamur.
Artinya, pohon  cabai di kawasan basah yang terkena infeksi jamur tersebut telah  berusaha meningkatkan kepedasannya untuk mempertahankan diri dari  serangan jamur, sehingga cabai di kawasan basah menjadi pedas.
Untuk  dapat menghasilkan cabai pedas yang tumbuh di kawasan kering, pohon  cabai membutuhkan air yang lebih banyak. Jika pohon atau bibit cabai  kekurangan air, maka mereka akan menjadi tanaman cabai yang tidak pedas.  
Selain  itu, jamur Fusarium yang biasa menyerang cabai tidak banyak mengancam,  sehingga cabai tidak perlu meningkatkan kepedasannya sebagai upaya  pertahanan diri. Akhirnya, bibit cabai yang tumbuh di sana menjadi pohon  yang berbuah cabai tidak pedas.
Sementara  jamur Fusarium tumbuh merajalela di kawasan yang lebih basah, Nah, tanaman cabai yang tumbuh di kawasan ini terpaksa harus  memaksimalkan tingkat kepedasan buah mereka. 
Sumber : Orbit digital
          


Posting Komentar
Posting Komentar