Pura Kawitan Pasek Bendesa
Prasasti pasek bendesa gelgel pasti dan harusnya disimpan di salah satu merajan pasek bendesa gelgel, yang sekarang keturunannya terdapat di beberapa tempat atau desa. Lazimnya, walaupun mereka sudah tidak lagi menjabat bendesa tetap menyebut diri bendesa. Sedangkan bendesa itu nama jabatan kepala desa pada zamannya. Untuk diketahui siapa yang disebut pasek bendesa. Secara singkat dan garis besarnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Karena keterbatasan ruangan mustahil dapat diungkap dan diuraikan secara rinci mengenal asal – usul pasek bendesa tersebut. Namun dapat dijelaskan bahwa putra bungsu Kyayi Gusti Agung Pasek gelgel mantan raja bali bernama I Gusti Pasek Gelgel di banjar pengatepan. Desa gelgel berputra 11 orang laki – laki . Walaupun sudah tidak lagi menduduki jabatan bendesa pada umumnya keturunannya keturunannya juga menyebut diri pasek bendesa.
Mengenai palinggih berbentuk memang merupakan ciri khas warga Pasek. Sesuai fungsi yang diembanoleh leluhurnya, warga pasek membedakan letak meru tersebut menghadap ke selatan yang berlokasi pada deretan utara dan menghadap ke barat yang berlokasi pada deretan di timur. Pendirian meru inipun hanya pada merajan yang berstatus merajan dan merajan agung/ dadya agung. Merajan yang berstatus panti, dan paibon tidak menggunakan meru tumpang tiga, demikian ditentukan oleh para leluhur yang wajib diketahui dan ditaati.
Tentang bentuk yang wajib didirikan pada masing – masing merajan tersebut, apakah paibon, panti, dadya atau merajan agung / dadya agung. Hal ini antara lain dapat diketahui dari sejarah keberadaan warga pasek di masing – masing tempat. Di sini tidak mungkin dapat dijelaskan satu per satu mengenai jenis bangunan suci yang harus didirikan pada masing – masing status merajan tersebut, karena akan memerlukan ruangan cukup luas.
Posting Komentar
Posting Komentar