Siapa tahu Teke Teke? Ia adalah hantu
yang telah menjadi urban legend di Jepang. Konon, ia
menjelajah dari satu stasiun ke stasiun lainnya.
Kenapa? Menurut legenda, Teke Teke meninggal di
stasiun akibat ulah iseng teman-teman sekolahnya.
Semasa hidupnya, Teke Teke adalah seorang gadis
sekolahan yang penakut dan pemalu. Karena sifatnya
inilah, ia selalu digoda teman-temannya.
Namun, suatu waktu, lelucon untuk menggodanya
terlampau berlebihan. Saat sedang berdiri di stasiun
menunggu kereta api, kawannya meletakkan seekor
stasiun akibat ulah iseng teman-teman sekolahnya.
Semasa hidupnya, Teke Teke adalah seorang gadis
sekolahan yang penakut dan pemalu. Karena sifatnya
inilah, ia selalu digoda teman-temannya.
Namun, suatu waktu, lelucon untuk menggodanya
terlampau berlebihan. Saat sedang berdiri di stasiun
menunggu kereta api, kawannya meletakkan seekor
jangkrik di bahunya. Tentu saja, hal ini membuatnya
terkejut dan ketakutan setengah mati.
Akibatnya pun fatal. Ia terjerembab jatuh ke rel kereta
api dan sesaat. Kemudian, shinkansen (kereta api
tercepat di Jepang) menyambar tubuh gadis malang itu.
Ia mati seketika. Dan tubuhnya pun ditemukan hancur
terbelah dua.
Pembunuhan tanpa sengaja itu, membuat arwahnya tak
tenang. Kini ia menghantui stasiun kereta api di Jepang.
Ia berjalan dengan menyeret siku atau tangannya. Orang
yang bertemu dengannya akan dibunuh dengan sabit
dengan kecepatan shinkansen untuk membuat korban
merasa kesakitan.
Orang-orang menamainya Teke Teke atau Bata karena
suara yang ditimbulkannya saat menyeret tangan atau
sikunya.
terkejut dan ketakutan setengah mati.
Akibatnya pun fatal. Ia terjerembab jatuh ke rel kereta
api dan sesaat. Kemudian, shinkansen (kereta api
tercepat di Jepang) menyambar tubuh gadis malang itu.
Ia mati seketika. Dan tubuhnya pun ditemukan hancur
terbelah dua.
Pembunuhan tanpa sengaja itu, membuat arwahnya tak
tenang. Kini ia menghantui stasiun kereta api di Jepang.
Ia berjalan dengan menyeret siku atau tangannya. Orang
yang bertemu dengannya akan dibunuh dengan sabit
dengan kecepatan shinkansen untuk membuat korban
merasa kesakitan.
Orang-orang menamainya Teke Teke atau Bata karena
suara yang ditimbulkannya saat menyeret tangan atau
sikunya.
Posting Komentar
Posting Komentar