Slokantara.7 - orang budiman tidak balas dendam
A cirena parasya bhuyasim,
Wiparitam wiganayya catmanah,
Ksayayuktimupeksate krti,
Kurute tatpratikaramanyatha.
Artinya:
Orang budiman yg telah mendalami pengetahuannya tentang dharma, tidak akan menghiraukan segala usaha – usaha jahat dan tipu muslihatmusuhnya untuk menjatuhkan dirinya. Jika tidak berbudi, ia pasti akan membalas dendam.
Sebaiknya jangan balas dendam. Itu memang selalu dianjurkan setiap ajaran agama.
Agama Kristen menganjurkan untuk menyerahkan pipi kanan jika pipi kiri dipukul.
Agama Buddha menganjurkan bahwa dendam itu tidak dapat dihilangkan dengan dendam, kemarahan tidak dapat dihilangkan dengan kemarahan sebagaimana halnya api, tidak akan dapat dipadamkan dengan api juga.
Di pepatah bali juga dianjurkan untuk membalas dengan bunga walau kita dilempar dengan kotoran.
Jadi…
Intinya kita dianjurkan untuk tidak membalas dendam, sebagaimana nasehat Swami Vivekananda “aki tidak mengajarkan padamu untuk membalas dendam. Apa yang ku pinta ialah untuk memupuk kekuatan dan keberanian. Pantaskah kita mengidam –idamkan pembalasan di dunia kita yang begini kecilnya? Hidup kita sehari – hari ini jika dibandingkan dengan alam semesta hanyalah merupakan setitik kecil air di samudra kehidupan yang sangat luas. Hanya nyamuklah yang menganggap setitik air itu adalah seluas samudra yang tanpa batas dan merencanakan untuk membalas dendam”.
balas dendam itu harus dihindari sedangkan memaafkan kesalahan orang lain harus dipupuk. Karena membuat kesalahan itu adalah sudah menjadi sifat manusia tetapi memaafkan itu adalah sifat yang Maha Agung.
Posting Komentar
Posting Komentar