berikut adalah lanjutan resume dari buku
AM I A HINDU ( Apakah Saya Hindu ? )
dimana dibawah ini dijelaskan tentang "Hari-hari terakhir Krishna" buku ini di tulis oleh Ed. Viswanathan (Diterjemahkan oleh NP Putra)
AYAH, DAPATKAH ANDA MENJELASKAN MENGENAI HARI-HARI TERAKHIR KRISHNA? BAGAIMANA IA MENINGGAL?
Setelah perang Mahabharata, Krishna membawa Gandhari mengelilingi medan pertempuran Kurukshetra untuk melihat tubuh-tubuh dari ke seratus anaknya yang telah meninggal.
Setelah menyaksikan pemandangan yang mengerikan itu, ia mengutuk Krishna : "Oh! Krishna, engkau adalah penyebab dari perang ini. Andaikata engkau tidak ikut serta dalam perang ini, anak - anakku akan masih hidup hari ini. Krishna, kamu dan keluargamu akan hancur dalam cara yang sama."
Mendengar kutukan Gandhari, Krishna berkata : "Terima kasih, Ibu, Aku dengan senang menanti hari itu."
Krishna mengatakan itu karena keluarganya sendiri telah menjadi beban bagfi Ibu Pertiwi, karena tindakan-tindakan jahat meraka yang memang pantas untuk satu penghancuran. Krishna kembali ke ketanah kerajaannya, Dwaraka, setelah penobatan Yudhistira, sulung dari Pandawa.
Suatu hari, ketika Saptha Reshi yang agung (tujuh Reshi yang hidup abadi), melewati Dwaraka, beberapa orang anak muda dari kaum Yadawa berniat untuk menjadikan mereka bahan lelucon.
Para pemuda itu mendandani seorang remaja uasia 16 tahun seperti seorang gadis yang sedang hamil dan mereka bertanya kepada ketujuh Reshi Agung itu kapan gadis hamil itu akan melahirkan dan apa jenis kelamin bayi itu?
Dalam satu suara ketujuh Reshi agung itu menjawab, "Gadis ini akan melahirkan satu gada baja dan seluruh wangsa Yadawa akan hancur lenyap oleh gada itu."
Setelah berkata demikian, Saptha Reshi itu menghilang ke dalam udara yang tipis. Orang-orang muda Yadawa itu tertawa-tawa tidak mengetahui bahaya yang segera akan datang.
Siapakah yang pernah mendengar seroang anak- laki-laki melahirkan sebuah gada?
Setelah beberapa jam, lihat dan perhatikan! Anak laki-laki itu melahirkan sebuah gada baja yang buruk rupa. Anak-anak muda yang ketakutan itu segera mengambil gada itu dan membawanya kepada Ugrasena, salah seorang tokoh terkemuka dari klan Yadawa.
Ugrasena menggiling gada itu menjadi tepung dan membuangnya ke laut didmana ia menjadi tepung ilalang. Tepung itu kembali ke pantai dan menjadi semacam rumput yang menyerupai pisau. Satu keping tajam sisa gada yang dilempar ke laut ditelan oleh seekor ikan. Seorang nelayan yang bernama Jaras kebetulan menangkap ikan itu, ketika ia membuka mulut ikan itu ia terkejut menemukan seserpih baja yang aneh. Ia memberikan serpihan itu kepada seorang pemburu yang menjadikannya mata anak panah.
Sementara itu Krishna, mengetahui segala apa yang terjadi, mengundang Narada, bhaktanya yang terbesar, dand memberi tahu dia bahwa waktunya telah tiba bagi semluruh wangsa Yadawa, termasuk dirinya sendiri, akan dihancurkan untuk meringankan beban Ibu Pertiwi. Dia berkata bahwa dia sendiri akan terbunuh dan bahwa ia akan kembali ke Vaikunta sebagai Batara Wishnu. Dia berkata bahwa dengan pelenyapan dari wangsa Yadawa dia telah memenuhi tugasnya sebagai Awatara.
Suatu hari wangsa Yadawa mengadakan suatu perayaan besar di tepi pantai. Tiba-tiba permusuhan muncul di antara mereka dan mereka saling menyerang satu sama lain dengan rumput panjang yang menyerupai pisau. Perkelahian di antara para wangsa Yadawa menjadi demikian ganas sehingga dalam hitungan berapa jam seluruh anggota wangas Yadawa mati di tepi pantai.
Setelah mengetahui bahwa seluruh wangsa Yadawa telah meninggal, Balarama, kakak dari Krishna, melompat ke laut dan mengakhri hidupnya dengan satu methoda Yoga yang khusus. Krishna pergi ke hutan dan berbaring di bawah sebatang pohon.
Pada saat itu seorang pemburu lewat, melihat jari kaki Krishna mengiranya sebagai seekor kelinci, dan menusuknya dengan panahnya. Krishna yang mengetahui segalanya dan mahakuasa, mulai berdarah dengan deras. Pemburu itu, melihat malapetaka yang ditimbulkannya, bersimpuh di depan Krishna dan memohon pengampunannya. Krishna tersenyum dan memberi tahu pemburu itu bahwa ia sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun dan bahwa ia (Krishna) sesungguhnya mengikuti hukum Karma yang tidak tertulis, sebab dalam hidupnya sebelumnya ia telah membunuh pemburu itu dalam cara yang licik ketika pemburu itu adalah raja-kera Subali dan Krishna adalah Rama yang agung.
Krishna kemudian meminta pemburu itu pergi dan memberi tahu setiap orang di Dwaraka bahwa ia akan meninggalkan badannya dan bahwa Dwaraka akan tenggelam di bawah air beberapa jam kemudian setelah kematiannya.
Singkat cerita, Krishna meninggalkan badannya dan kembali ke Vaikunta sebagai Batara Wishnu.
Setelah kepergian Krishna dari kehidupan di bumi ini, Dwaraka tenggelam di bawah laut. Dikatakan bahwa Batara Wishnu mengambil bentuk Krishna bilamana seorang bhakta memujanya dengan keyakinan yang dalam.
Posting Komentar
Posting Komentar