James Eagan Holmes menembaki para penonton premiere film Batman: The Dark Knight Rises di Colorado, Amerika Serikat. 12 Orang tewas, sementara puluhan lainnya luka. Atas tindakannya itu, dia disebut psikopat gila. Siapa dia sebenarnya?
Penelusuran Reuters, Minggu (22/7/2012), Holmes lahir pada 13 Desember 1987 dan masih berusia 24 tahun. Dia adalah mahasiswa doktoral program neuroscience atau ilmu syaraf di University of Colorado Denver/Anschutz Medical Campus.
Sebelum kuliah doktoral di Colorado, Holmes mendapat gelar sarjana di bidang ilmu syaraf dari University of California. Setelah lulus dia tak langsung mendapat kerja. Baru saat dia kembali ke San Diego, Holmes bekerja paruh waktu di McDonalds.
Pria berambut hitam itu tinggal di sebuah apartemen di Aurora, Colorado, Amerika Serikat. Di apartemen itu terdapat sejumlah bahan peledak yang bisa saja menyapu bersih satu ruangan. Polisi sudah membersihkan peledak itu sekarang.
Foto Holmes langsung dirilis polisi setelah penangkapan. Dari wajahnya, tak ada yang menunjukkan dia seorang psikopat. Berbaju orange sambil tersenyum tipis, dia adalah seorang yang cukup rupawan dengan rambut hitam.
Salah seorang tetangga Holmes, Jackie Mitchell, mengatakan dia mengenal Holmes cukup lama. Holmes dikenal sebagai orang cukup pintar dan supel. Bahkan keduanya sempat minum bir bersama sebelum insiden mengerikan itu.
"Saya langsung berkata, saya kenal orang itu," ucap Mitchell saat melihat foto Holmes di televisi.
Sebelum insiden penembakan, satu-satunya pelanggaran Holmes di kepolisian hanya urusan lalu lintas.
Di waktu luangnya, Holmes nongkrong di dekat apartemennya. Menurut tetangga, lokasi tersebut jauh dari peredaran narkoba dan senjata api.
Tetangga lainnya, Rachel Reed menuturkan, Holmes penyuka musik rap dan rock n roll. "Dia sepertinya lelaki yang normal, tutur Reed.
Dalam penembakan yang terjadi pada Kamis (19/7) tengah malam waktu AS itu, Holmes menyebut dirinya The Joker. Dia kini sudah ditangkap FBI. Belum diketahui motif penembakan tersebut. Yang jelas, FBI sudah memastikan aksinya tidak berkaitan dengan terorisme.
Primbon-arti.blogspot.com | sumber: news.detik.com
Penelusuran Reuters, Minggu (22/7/2012), Holmes lahir pada 13 Desember 1987 dan masih berusia 24 tahun. Dia adalah mahasiswa doktoral program neuroscience atau ilmu syaraf di University of Colorado Denver/Anschutz Medical Campus.
Sebelum kuliah doktoral di Colorado, Holmes mendapat gelar sarjana di bidang ilmu syaraf dari University of California. Setelah lulus dia tak langsung mendapat kerja. Baru saat dia kembali ke San Diego, Holmes bekerja paruh waktu di McDonalds.
Pria berambut hitam itu tinggal di sebuah apartemen di Aurora, Colorado, Amerika Serikat. Di apartemen itu terdapat sejumlah bahan peledak yang bisa saja menyapu bersih satu ruangan. Polisi sudah membersihkan peledak itu sekarang.
Foto Holmes langsung dirilis polisi setelah penangkapan. Dari wajahnya, tak ada yang menunjukkan dia seorang psikopat. Berbaju orange sambil tersenyum tipis, dia adalah seorang yang cukup rupawan dengan rambut hitam.
Salah seorang tetangga Holmes, Jackie Mitchell, mengatakan dia mengenal Holmes cukup lama. Holmes dikenal sebagai orang cukup pintar dan supel. Bahkan keduanya sempat minum bir bersama sebelum insiden mengerikan itu.
"Saya langsung berkata, saya kenal orang itu," ucap Mitchell saat melihat foto Holmes di televisi.
Sebelum insiden penembakan, satu-satunya pelanggaran Holmes di kepolisian hanya urusan lalu lintas.
Di waktu luangnya, Holmes nongkrong di dekat apartemennya. Menurut tetangga, lokasi tersebut jauh dari peredaran narkoba dan senjata api.
Tetangga lainnya, Rachel Reed menuturkan, Holmes penyuka musik rap dan rock n roll. "Dia sepertinya lelaki yang normal, tutur Reed.
Dalam penembakan yang terjadi pada Kamis (19/7) tengah malam waktu AS itu, Holmes menyebut dirinya The Joker. Dia kini sudah ditangkap FBI. Belum diketahui motif penembakan tersebut. Yang jelas, FBI sudah memastikan aksinya tidak berkaitan dengan terorisme.
Primbon-arti.blogspot.com | sumber: news.detik.com
Posting Komentar
Posting Komentar