Lazim bagi kebanyakan orang untuk berkeringat saat sedang cemas atau gugup.
Keringat mungkin saja tiba-tiba muncul saat hendak menyampaikan pidato atau ketika hendak tampil di depan umum.
Keringat mungkin juga muncul saat akan melakukan wawancara kerja.
Berkeringat adalah reaksi wajar untuk merespon setiap situasi yang menyebabkan tekanan.
Terdapat dua set saraf berbeda yang mengirim sinyal untuk memicu aktivitas kelenjar keringat, saraf simpatis dan parasimpatis.
Saraf simpatis membawa neurotransmitter yang merangsang produksi keringat.
Sedang saraf parasimpatis membawa neurotransmitter yang berbeda yang menginformasikan kelenjar keringat untuk menghentikan produksi keringat.
Terdapat berbagai situasi berbeda yang memicu aktivitas saraf simpatis.
Olahraga, iklim yang hangat, kelembaban tinggi, dan bahkan makanan dengan bumbu tertentu dapat menyebabkan saraf mengirim sinyal ke kelenjar keringat untuk mulai memproduksi keringat.
Tubuh mengeluarkan keringat sebagai upaya untuk mengembalikan apa yang dianggap sebagai keadaan normal atau kondisi beristirahat.
Selain beberapa penyebab di atas, saraf simpatik juga akan dipicu ketika seorang individu menjadi cemas atau gugup untuk alasan apapun.
Ini adalah bagian dari respon perlindungan bawah sadar yang dikenal sebagai respon berkelahi (fight response) atau respon melarikan diri (flight response).
Seseorang yang berkeringat ketika sedang gugup berarti menandakan tubuh harus segera melarikan diri dari situasi yang dianggap mengancam atau menekan.
Keringat muncul untuk melumasi daerah dimana kulit tubuh akan bergesekan dengan bagian tubuh lain serta untuk mendinginkan tubuh dalam proses respon terhadap ancaman.
Singkatnya, Anda berkeringat ketika sedang gugup karena pikiran bawah sadar merasakan suatu bahaya akan datang sekaligus mempersiapkan tubuh untuk pertempuran yang akan segera dimulai.
Proses ini dapat aktif sebagai respon terhadap ancaman nyata atau ancaman yang hanya dirasakan dalam imajinasi.
Itu mengapa orang yang mengalami gangguan kecemasan atau serangan panik sering mulai berkeringat meskipun tidak ada ancaman nyata yang membahayakan.
Orang dengan tipe seperti di atas bisa terserang panik hanya dengan memikirkan situasi yang dianggap menakutkan atau membuat cemas
Keringat mungkin saja tiba-tiba muncul saat hendak menyampaikan pidato atau ketika hendak tampil di depan umum.
Keringat mungkin juga muncul saat akan melakukan wawancara kerja.
Berkeringat adalah reaksi wajar untuk merespon setiap situasi yang menyebabkan tekanan.
Terdapat dua set saraf berbeda yang mengirim sinyal untuk memicu aktivitas kelenjar keringat, saraf simpatis dan parasimpatis.
Saraf simpatis membawa neurotransmitter yang merangsang produksi keringat.
Sedang saraf parasimpatis membawa neurotransmitter yang berbeda yang menginformasikan kelenjar keringat untuk menghentikan produksi keringat.
Terdapat berbagai situasi berbeda yang memicu aktivitas saraf simpatis.
Olahraga, iklim yang hangat, kelembaban tinggi, dan bahkan makanan dengan bumbu tertentu dapat menyebabkan saraf mengirim sinyal ke kelenjar keringat untuk mulai memproduksi keringat.
Tubuh mengeluarkan keringat sebagai upaya untuk mengembalikan apa yang dianggap sebagai keadaan normal atau kondisi beristirahat.
Selain beberapa penyebab di atas, saraf simpatik juga akan dipicu ketika seorang individu menjadi cemas atau gugup untuk alasan apapun.
Ini adalah bagian dari respon perlindungan bawah sadar yang dikenal sebagai respon berkelahi (fight response) atau respon melarikan diri (flight response).
Seseorang yang berkeringat ketika sedang gugup berarti menandakan tubuh harus segera melarikan diri dari situasi yang dianggap mengancam atau menekan.
Keringat muncul untuk melumasi daerah dimana kulit tubuh akan bergesekan dengan bagian tubuh lain serta untuk mendinginkan tubuh dalam proses respon terhadap ancaman.
Singkatnya, Anda berkeringat ketika sedang gugup karena pikiran bawah sadar merasakan suatu bahaya akan datang sekaligus mempersiapkan tubuh untuk pertempuran yang akan segera dimulai.
Proses ini dapat aktif sebagai respon terhadap ancaman nyata atau ancaman yang hanya dirasakan dalam imajinasi.
Itu mengapa orang yang mengalami gangguan kecemasan atau serangan panik sering mulai berkeringat meskipun tidak ada ancaman nyata yang membahayakan.
Orang dengan tipe seperti di atas bisa terserang panik hanya dengan memikirkan situasi yang dianggap menakutkan atau membuat cemas
Posting Komentar
Posting Komentar