Pada abad ke 15, terjadi krisis kemanusiaan di eropa. Saat itu wanita2 yang dituduh penyihir disiksa, dibunuh, bahkan dibakar hidup2. Hal tersebut terjadi hingga 2 abad kemudian. Malleus Maleficarum adalah buku yang ditulis oleh Henry Kraemer dan Jacob Spraenger yang berisi tentang tata cara pemberantasan para penyihir pada abad ke 15. Di dalam buku ini tertulis berbagai tuduhan2 yang berisi praktek sihir yang dilakukan para wanita penyihir, seperti mantra2 jahat, hingga praktek2 sihir yang mereka lakukan seperti cara mengubah seseorang menjadi gila, dsb. Maleficarum berasal dari bahasa latin yang berarti penyakit, kutukan, atau segala sesuatu yang berkonotasi dengan hal-hal buruk, seperti wabah, kegagalan panen, dsb. Kata Maleficarum sendiri dipakai oleh JK Rowling dalam Buku Harry Potter sebagai seorang tokoh Antagonis bernama Draco
Malfoy, berasal dari kata Maleficarum yang berarti sesuatu yang jahat. Mungkin penulis Harry Potter itu terinspirasi oleh buku yang diterbitkan oleh Henry Kraemer yang berjudul Malleus
Maleficarum.
Henry Kraemer adalah seorang anggota Ordo Dominikan, sebuah Ordo penyiar Injil di eropa, Henry juga adalah seorang penginjil yang rajin. Namun saat itu ia menghadapi seorang yang dituduhnya penyihir wanita dalam sebuah pengadilan. Dan karena tidak ada bukti, maka penyihir wanita tersebut dilepaskan dari segala tuduhan di pengadilan. Mulai saat itulah Henry sangat
membenci segala praktek sihir yang dilakukan oleh para wanita penyihir pada zaman itu. Namun karena ketidak berdayaannya, dan sangat sulitnya membuktikan ilmu sihir
dalam pengadilan, maka Henry berinisiatif menuangkan pemikirannya akan kebencian terhadap sihir dalam sebuah buku. Buku itu dibuat pada tahun 1485 dan dipublikasikan pada tahun 1486 di jerman. Kemudian Praktek pembantaian wanita yang dituduh penyihir pun dimulai, hal ini diperkuat oleh pernyataan Paus Inocent VIII yang mengeluarkan seruan untuk membunuh para Penyihir di eropa pada 5 Desember 1484. Sekitar 60 Ribu orang yang dituduh penyihir dibantai dengan cara dibunuh secara langsung atau mengahadapi siksaan seperti dibakar hidup2, disalib, bahkan direbus dalam keadaan hidup setelah beberapa tahun penerbitan buku ini. Beruntung pada tahun 1490 gereja memasukan buku ini dalam buku yang terlarang untuk beredar sehingga pembantaian orang2 yang dituduh sebagai penyihir dapat diredam, walaupun pemikiran dari para penulis buku tersebut masih dipakai sebagai manual selama 3 abad kemudian di beberapa negara, namun dampak yang lebih luas akhirnya dapat dicegah setelah pihak gereja melarang penerbitan buku ini. Saat ini copy dari buku asli Malleus Maleficarum tersimpan rapi di museum london. Dan menjadikan buku ini sebagai salah satu buku yang mempunyai dampak besar pada abad pertengahan dan menjadi salah satu buku paling terlarang di dunia bahkan hingga saat ini.
Malfoy, berasal dari kata Maleficarum yang berarti sesuatu yang jahat. Mungkin penulis Harry Potter itu terinspirasi oleh buku yang diterbitkan oleh Henry Kraemer yang berjudul Malleus
Maleficarum.
Henry Kraemer adalah seorang anggota Ordo Dominikan, sebuah Ordo penyiar Injil di eropa, Henry juga adalah seorang penginjil yang rajin. Namun saat itu ia menghadapi seorang yang dituduhnya penyihir wanita dalam sebuah pengadilan. Dan karena tidak ada bukti, maka penyihir wanita tersebut dilepaskan dari segala tuduhan di pengadilan. Mulai saat itulah Henry sangat
membenci segala praktek sihir yang dilakukan oleh para wanita penyihir pada zaman itu. Namun karena ketidak berdayaannya, dan sangat sulitnya membuktikan ilmu sihir
dalam pengadilan, maka Henry berinisiatif menuangkan pemikirannya akan kebencian terhadap sihir dalam sebuah buku. Buku itu dibuat pada tahun 1485 dan dipublikasikan pada tahun 1486 di jerman. Kemudian Praktek pembantaian wanita yang dituduh penyihir pun dimulai, hal ini diperkuat oleh pernyataan Paus Inocent VIII yang mengeluarkan seruan untuk membunuh para Penyihir di eropa pada 5 Desember 1484. Sekitar 60 Ribu orang yang dituduh penyihir dibantai dengan cara dibunuh secara langsung atau mengahadapi siksaan seperti dibakar hidup2, disalib, bahkan direbus dalam keadaan hidup setelah beberapa tahun penerbitan buku ini. Beruntung pada tahun 1490 gereja memasukan buku ini dalam buku yang terlarang untuk beredar sehingga pembantaian orang2 yang dituduh sebagai penyihir dapat diredam, walaupun pemikiran dari para penulis buku tersebut masih dipakai sebagai manual selama 3 abad kemudian di beberapa negara, namun dampak yang lebih luas akhirnya dapat dicegah setelah pihak gereja melarang penerbitan buku ini. Saat ini copy dari buku asli Malleus Maleficarum tersimpan rapi di museum london. Dan menjadikan buku ini sebagai salah satu buku yang mempunyai dampak besar pada abad pertengahan dan menjadi salah satu buku paling terlarang di dunia bahkan hingga saat ini.
Posting Komentar
Posting Komentar