Telah ditemukan sejenis lalat
dengan ukuran tubuh tak lebih
besar dari sebutir garam. Lalat
dari Thailand ini juga punya cara
hidup yang cukup menarik dan
menyeramkan.Panjang
tubuhnya yang cuma 0,4
milimeter, menjadikan lalat ini
sebagai pemegang rekor lalat
terkecil di dunia, tapi bukan
serangga terkecil di dunia,
karena rekor tersebut masih
dimiliki oleh sejenis ngengat
yang ukurannya hampir sama
dengan sel telur manusia
(0,14mm). Perbandingan ukuran
lalat bernama keren Euryplatea
nanaknihali ini dengan lalat
rumahan biasa bisa kita simak
pada gambar ini.
Walaupun tubuhnya yang super
kecil, lalat ini punya cara hidup
yang lebih ekstrim daripada lalat
rumahan biasa. Siklus hidup
mereka berjalan seperti ini:
Awal mulanya, mereka dilahirkan
dengan cara dititipkan diatas
tubuh seekor semut oleh ibu
mereka. Ketika menetas, larva
semut-semut ini akan bergerak
ke arah kepala semut, menyantap
jaringan otot dari mulut semut
tersebut, dan kemudian
memakan habis otak milik si
semut. Semut yang kehilangan
otaknya akan berjalan tanpa arah
dan tujuan selama dua minggu.
Kepala semut ini kemudian copot
setelah para larva berhasil
menghabiskan membran antara
kepala dan badan si semut. Para
larva kemudian menetap di
dalam penggalan kepala semut
selama 2 minggu lagi untuk
berkembang menjadi lalat
dewasa.
dengan ukuran tubuh tak lebih
besar dari sebutir garam. Lalat
dari Thailand ini juga punya cara
hidup yang cukup menarik dan
menyeramkan.Panjang
tubuhnya yang cuma 0,4
milimeter, menjadikan lalat ini
sebagai pemegang rekor lalat
terkecil di dunia, tapi bukan
serangga terkecil di dunia,
karena rekor tersebut masih
dimiliki oleh sejenis ngengat
yang ukurannya hampir sama
dengan sel telur manusia
(0,14mm). Perbandingan ukuran
lalat bernama keren Euryplatea
nanaknihali ini dengan lalat
rumahan biasa bisa kita simak
pada gambar ini.
Walaupun tubuhnya yang super
kecil, lalat ini punya cara hidup
yang lebih ekstrim daripada lalat
rumahan biasa. Siklus hidup
mereka berjalan seperti ini:
Awal mulanya, mereka dilahirkan
dengan cara dititipkan diatas
tubuh seekor semut oleh ibu
mereka. Ketika menetas, larva
semut-semut ini akan bergerak
ke arah kepala semut, menyantap
jaringan otot dari mulut semut
tersebut, dan kemudian
memakan habis otak milik si
semut. Semut yang kehilangan
otaknya akan berjalan tanpa arah
dan tujuan selama dua minggu.
Kepala semut ini kemudian copot
setelah para larva berhasil
menghabiskan membran antara
kepala dan badan si semut. Para
larva kemudian menetap di
dalam penggalan kepala semut
selama 2 minggu lagi untuk
berkembang menjadi lalat
dewasa.
Posting Komentar
Posting Komentar