-->

TELINGA BERDENGUNG, ANTARA MITOS, MEDIS DAN SYARIAT

Sebagian masyarakat sudah sangat akrab dengan mitos yang satu ini. Hal ini disebabkan oleh mitos turun temurun sejak jaman dulu. Namun jika ditelaah dari sisi Islam, tidak ada pengertian seperti yang dijelaskan dibawah. Bagaimana mitos ini berkembang? wallahualam.. Yang kita tahu, mitosnya jika telinga berdengung berarti ada orang lain yang sedang membicarakan kita, ada yang iri dengan kita. Namun ada pula yang mengaitkannya dengan waktu. Sehingga jika telinga berdengung pada jam-jam tertentu, maka akan ada pertanda/firasat ini dan itu. Berikut arti dan firasat telinga Berdengung yang dikaitkan dengan waktu: Pukul 01.00 - 03.00 Telinga kiri berdengung: akan terjadi pertengkaran. Telinga kanan berdengung: kemungkinan terjadi pertengkaran yang lebih serius. Pukul 03.00 - 05.00 Telinga kiri berdengung: akan kehilangan uang. Telinga kanan berdengung: akan sangat sibuk. Pukul 05.00 - 07.00 Telinga kiri berdengung: akan ada pesta. Telinga kanan berdengung: akan dikunjungi teman. Pukul 07.00 - 09.00 Telinga kiri berdengung: kemungkinan akan bepergian. Telinga kanan berdengung: akan dikunjungi teman. Pukul 09.00 - 11.00 Telinga kiri berdengung: firasat akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan. Telinga kanan berdengung: akan mendapat keberuntungan. Pukul 11.00 - 13.00 Telinga kiri berdengung: akan menerima surat dari jauh. Telinga kanan berdengung: akan dikunjungi saudara. Pukul 13.00 - 15.00 Telinga kiri berdengung: akan pesta. Telinga kanan berdengung: akan dikunjungi teman dari jauh. Pukul 15.00 - 17.00 Telinga kiri berdengung: akan bepergian. Telinga kanan berdengung: akan dikunjungi teman dari jauh. Pukul 17.00 - 19.00 Telinga kiri berdengung: akan kehilangan uang. Telinga kanan berdengung: akan hoki. Pukul 19.00 - 21.00 Telinga kiri berdengung: akan pesta. Telinga kanan berdengung: akan dikunjungi teman. Pukul 21.00 - 23.00 Telinga kiri berdengung: pertanda keberuntungan. Telinga kanan berdengung: akan pesta. Pukul 23.00 - 01.00 Telinga kiri berdengung: kekasih memikirkan anda. Telinga kanan berdengung: kemungkinan akan kehilangan uang. Tapi tahukah anda, bahwa sebenarnya ada makna medis di balik "Reaksi" ketika telinga berdengung? Dr Hanggoro Sapto Sp THT, dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan, RS Urip Sumoharjodr, Bandar Lampung, menjelaskan bahwa penyebab telinga berdengung ada tiga hal: Pertama. dari telinga bagian luar yaitu adanya kotoran telinga yang menyumbat, tidak bersih atau adanya peradangan. Sehingga gelombang suara tidak bisa masuk dengan baik. Penanganannya yaitu cara membersihkan kotoran tersebut. Kedua. dari telinga bagian tengah yaitu gendang telinga meradang sampai berlubang / bocor. Faktor penyebabnya karena sering flu, bersin-bersin dan hidung tersumbat. Penanganannya yaitu radang disembuhkan, gendang telinga yang bocor ditutup kembali, dan jika flu atau sering bersin-bersin, maka flu tersebut harus disembuhkan. Ketiga. dari telinga bagian dalam yaitu adanya kelelahan pada sensor dan syaraf telinga. Penyebabnya yaitu sering terpapar suara bising mesin, sering memakai headset dalam waktu lama, atau menelepon menggunakan handphone. Sehingga telinga menjadi berdenging. Faktor lain yaitu adanya penyakit lain seperti kencing manis. Intinya untuk mengetahui penyebab dari telinga berdenging, sebaiknya periksakan diri ke dokter THT. Atau bisa melakukan test audiometri atau tes pendengaran untuk mengetahui, apakah telinga kita dalam kondisi baik atau tidak. Sebenarnya apa saja sih efek – efek dari mitos ini? 1. Membuat orang tersugesti. Sugesti adalah pengaruh yang dapat menggerakkan hati. Sugesti ini bisa membuat orang menjadi reaktif karena terlalu percaya kepada mitos dan akan mempengaruhi tingkah laku, sikap, dan keyakinan. 2. Membuat stress. Stress ini dapat timbul karena memikirkan sesuatu yang belum terjadicontohnya, jika seseorang mempercayai mitos akan bernasib sial maka ia akan stress dan ketakutan sehingga tidak berani melakukan apapun. 3. Bergantung dan berharap kepada mitos yang di yakini. Ini adalah efek yang paling berbahaya karena membuat orang melupakan tempat bergantung yang seharusnya, yaitu Allah subhanahu wa ta'ala. Seharusnya disadari bahwa hanya kepada Allah sajalah tempat bergantung dan berharap. Konsekuensi hal ini sangat berat karena berarti menduakan keyakinan kepada Allah. Pembaca yang budiman ketahuilah, itu hanyalah mitos belaka yang tidak ada asal-usulnya, dan hal ini merupakan kesyirikan. Mitos dalam bahasa Arab disebut “Tathayur” yang secara bahasa artinya mengikuti kabar burung, karena masyarakat jahiliyah Arab pada masa lalu apabila hendak melakukan perjalan kemudian melihat burung yang terbang berlawanan arah maka mereka membatalkan niatnya itu karena mereka meyakini akan terjadi kesialan atau marabahaya apa bila mereka melanjutkan perjalanannya. Imam Ibnul Qayyim berkata: “tathayur adalah berkeyakian kesialan dengan sesuatu yang disaksikan mata atau didengar telinga” (Miftah Daris Sa’adah 3/311). Maka secara istilah tathayur berarti meyakini sesuatu semata-mata karena melihat, mendengar atau berfirasat dan hal itu membawa pengaruh pada pelaku untuk terus maju melangkah atau mengurungkan niat[ Al-Mushthalat al-musta’malah fi Tauhid al-Uluhiyah ‘Inda Salaf karya Muhammad bin Abdullah Bajasir hlm. 17] Mitos sangat erat kaitannya dengan aqidah ataupun keyakinan, maka meyakininya adalah kesyirikan sebagaimana Sabda Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam, “Thiyarah (Tathayur) adalah kesyirikan (beliau mengucapkannya tiga kali)” (HR. Ahmad 6/213). Syirik yang dimaksud dalam hadits ini adalah syirik kecil kecuali bila ia berkeyakinan bahwa media tathayur itu memiliki kemampuan dalam memberi manfaat dan menolak marabahaya maka itu temasuk syirik besar. [Lihat Ta’zhim Qadr ash-Sholat 2/257 dan Syrarah as-Sunnah 12/170]. Yang harus kita yakini bahwa semuanya, baik kesialan maupun kebaikan semua itu datangnya dari Allah. Adapun yang lainnya hanyalah sebagai sebab itu pun apabila dapat dinalar dan logis atau memilki dasar ilmiah, seperti api akan menyebabkan terbakar maka boleh bagi kita untuk mengurungkan niat kita untuk pergi ke suatu tempat apabila harus melawati api itu dikarenakan kita takut terbakar, maka hal ini tidak termasuk tathayur Karena memiliki dasar ilmiah. Dan yang perlu kita ketahui adalah bahwa semua hukum Allah (Sunnatullah) itu sama dan berlaku diseluruh dunia dan tidak ada perubahan pada Sunnatullah, berbeda dengan mitos yang hanya ada di daerah tertentu dan masing-masing daerah mitosnya berbeda-beda. Contohnya jika di Indonesia air akan mendidih apabila dipanaskan pada suhu 100 derajat Celcius maka di belahan bumi manapun sama, air akan mendidih pada suhu tersebut. berbeda dengan mitos, jika di Indonesia sebut saja mitos seseorang yang kejatuhan cecak maka dia akan terkena sial. maka mitos ini tidak berlaku di belahan bumi lain, mitos ini hanya ada di indonesia. Maka dari sini saja kita dapat mengetahui kesalahan dari mitos ini. Allah berfirman: “ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui” (al-A’raf: 131) “setiap bencana yang terjadi di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (lauh Mahfudz) sebelum kami mewujudkannya” (al-Hadiid: 22) Maka dari itu Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam Melarang bertathayur, Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “bukan termasuk golongan kami orang yang bertathayur dan meminta ditathayur” (HR. ath-Thabrani 9/52) “(tathayur) itu adlah sesuatu yang terkadang timbul dalam hati namun janganlah kalian menuruti perasaan tersebut” (HR. Muslim 4/1748: 2227) “barangsiapa yang menjadikan thiyarah sebagai penghalang utnuk melakukan sesuatu maka dia telah berbuat syirik” (HR. Ahmad 11/623). Dan yang perlu kita perhatikan sebelum menyebut hal itu sebagai tathayur (mitos) adalah kaidah fiqih berikut ini: “barangsiapa berpedoman pada suatu sebab, padahal syari’at tidak menjadikannya sebab. Maka perbuatan itu termasuk syirik”[Al-Qaul al-Mufid ‘ala Kitab Tauhid karya Syaikh Ibnu Utsaimin 1/575] Jadi, jangan terlalu percaya dengan mitos ini (Telinga berdengung), karena semua reaksi tubuh memiliki penjelasan secara medis. Dan sebaiknya kita jangan terlalu terpengaruh dengan berbagai mitos yang tidak ada dasarnya dalam agama, dan tidak pula dapat dinalar oleh logika, sebab hanya Allah Azza wa Jalla yang memiliki semua rahasia. *** Tulisan ini hanya mengupas dan mengomentari satu bentuk mitos dari sekian banyak mitos yang beredar di masyarakat. Dan tulisan ini pun hanya sekedar berbagi info dan memberikan pandangan terhadap berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat. Untuk dijadikan bahan pertimbangan dan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah Azza wa Jalla. Wallahu Ta'ala a'lam bish-showab. [Di intisarikan dari berbagai sumber]
There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter