Pornografi di-anggap sesuatu yang dapat mengancam inte-gritas dan moral. Akibatnya, generasi muda seperti anak-anak dan remaja dirasakan harus dilindungi dari hal itu.
Pornografi umumnya dikaitkan dengan tulisan, penggambaran, dan visualisasi—yakni lewat video atau film. Selain dari majalah dan buku, saat ini merebak juga pornografi melalui internet dan audio (telepon seks). Berbagai cara dilakukan oleh pihak yang berwenang dan lembaga sosial untuk menghalangi beredarnya pornografi. Di Indonesia, salah satu cara yang dilakukan adalah disahkannya undang-undang anti pornografi dan pornoaksi pada tahun 2008 yang lalu.
Dampak negatif pornografi sangat luas, antara lain:
- Secara moral, pornografi merusak tatanan norma dan etika sosial dalam masyarakat seperti nilai kasih sayang, kesetiaan, cinta, keadilan, dan kejujuran, yang pada akhirnya akan membuat kebudayaan secara keseluruhan mengalami keme-rosotan.
- Menghilangnya penghargaan terhadap hakikat seksual, per-kawinan, dan rumah tangga.
- Penyimpangan perilaku seks.
- Timbulnya sikap antisosial.
- Agresif terhadap lawan jenis.
- Meningkatkan perilaku seks bebas, yang berujung pada kehamilan tak diinginkan dan penularan penyakit menular seksual serta HIV/AIDS.
- Meningkatkan tindak kriminal di bidang seksual, termasuk kekerasan seksual dalam rumah tangga.
- Yang lebih parah, pornografi dapat membuat masyarakat menjadi kurang responsif terhadap kekerasan dan penderitaan akibat tindakan perkosaan. Dampak psikologis ini bisa meng-hinggapi semua orang yang kecanduan pornografi, dan dapat pula berjangkit menjadi penyakit psikologis yang menjadi ancaman bagi kemanusiaan.
Kecanduan Pornografi
Memang, tak dapat disangkal, sudah menjadi fitrah manusia untuk menyukai hal-hal yang berbau seks. Hal itu adalah naluri mendasar yang membantu kita untuk melestarikan gene-rasi melalui reproduksi.
Pornografi sebenarnya bermanfaat untuk membuat kehidupan seksual seseorang bersama pasangannya lebih ber-makna dan bervariatif, di mana tujuan akhir-nya adalah untuk meningkatkan perasaan cinta kasih dan melestarikan hubungan yang telah terjalin secara resmi.
Penggunakan be-ragam bentuk erotisme untuk meningkatkan kualitas hubungan seks dapat membuat hu-bungan menjadi lebih intim.
Namun apabila seseorang sampai kecanduan dengan hal-hal yang berbau seks, seluruh waktu dan sumber dayanya akan dialokasikan untuk hal itu.
Hal itu membuat konsentrasi hilang, pekerjaan dan aktivitas tertunda, dan akhirnya orang tersebut akan sedikit banyak terkena dampak negatif pornografi seperti tersebut di atas. Seksualitas seperti pada hal-hal lain yang dapat dimiliki manusiaM harus dinikmati dan dikejar dengan kadar yang wajar dan sesuai porsinya.
Banyak wanita tak sadar bila pasangan mereka menyukai pornografi. Ada juga yang menyadarinya, tapi masa bodoh karena merasa kebiasaan mengakses pornografi dapat dimaklumi sebagai hal yang lumrah. Padahal, antusiasme pasangan Anda yang mengarah pada kecanduan pornografi lama-lama akan menimbulkan masalah psikologis.
Alih-alih bermanfaat memperbaiki hubungan intim dengan pasangan, pornografi justru menjadi jauh dari fungsinya sebagai stimulan. Kecenderungannya, pornografi justru akan merenggut kehidupan pasangan Anda.
Pornografi akan justru menjadi obyek dari hasrat atau gairah pasangan Anda sehingga Anda justru harus bersaing dengan pornografi untuk mendapatkan perhatian darinya. Sebelum masalahnya berlarut-larut, ada baiknya Anda me-mahami dan mengenali tanda-tanda pasangan kecanduan pornografi:
1. Pasangan Anda tidak bersosialisasi seperti biasanya.
- Hal ini ditandai dengan dia banyak menghindar dari aktivitas, absen dengan alasan tak jelas, dan tidak mampu mengatur waktu untuk dirinya sendiri. Ia menjadi kurang antusias dalam bersosialisasi atau meluangkan waktu untuk orang lain termasuk keluarganya sendiri karena hanya berminat dengan pornografi.
2. Pasangan Anda kurang bergairah dalam seks atau tak merespon rangsangan seks.
- Anda akan menemukan penurunan dalam hal perasaan secara fisik dan sentuhan non-seksual. Jika Anda melakukan hubungan seks dengannya, itu karena Anda yang berinisiatif. Hal ini mencakup juga ia mengalami kesulitan untuk menemukan dorongan atau hasrat seksual (contohnya, mencapai ereksi atau orgasme).
3. Pasangan Anda butuh lebih banyak stimulasi untuk benar-benar terangsang dan kemudian klimaks.
- Hal ini terjadi karena orang yang kecanduan pornografi memiliki gambaran seksual ideal dalam benaknya, yakni pornografi itu sendiri. Akibatnya, dunia nyata seakan tak mampu memuaskannya. Jika hal ini terjadi, akibatnya Anda dan pasangan akan mengalami ketidakpuasan dalam aktivitas seks.
4. Pasangan Anda mengajukan permintaan aneh saat berhubungan seks.
- Imajinasi erotis adalah salah satu hal yang wajar dan tercapainya imajinasi ini bisa membuat kepuasan seksual seseorang meningkat. Hal itu akan berdampak positif jika kedua belah pasangan sama-sama setuju untuk mewujudkannya. Masalah timbul jika salah satu pihak tidak setuju atau menganggap imajinasi pasangannya terasa ‘aneh’ atau tidak lazim. Jika sudah begitu, Anda akan merasakan resistensi saat diminta mewujudkannya, sehingga Anda merasa tertekan untuk melakukan aktivitas seksual yang secara fisik dan emosional sungguh tidak nyaman.
5. Pasangan Anda seperti tidak “hadir”.
- Pasangan Anda menjadi seperti jauh secara emosional saat melakukan hubungan seks. Anda mulai merasa ditolak atau terabaikan secara seksual Di dalam atau di luar kamar tidur, Anda dan pasangan tidak bisa lagi menggambarkan keintiman secara emosional.
6. Pasangan Anda mulai mengeluhkan penampilan Anda.
- Semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Hubungan cinta yang langgeng akan dapat terwujud jika sepasang manusia dapat mentoleransi kekurangan masing-masing. Salah satu tanda bahwa pasangan Anda kecanduan pornografi adalah ia menjadi terlalu cemas dengan penampilan Anda. Hal-hal fisik yang dulu bukan masalah, kini meresahkannya. Ia akan mulai menilai apakah Anda cukup menarik dari sisi seksual. Ia mungkin akan memberi komentar mengenai berat badan atau bentuk tubuh Anda. Ia juga membuat komentar-komentar seks yang tidak sensitif.
7. Anda merasa dibohongi.
- Perhatikan intuisi Anda. Orang yang kecanduan pornografi akan mulai sering berbohong, terutama akan kegiatannya menikmati pornografi. Ia dapat menjadi terkesan defensif ketika ditanya soal tujuan melihat gambar porno. Kemudian Anda akan mulai menemukan bukti-bukti bahwa ia menyembunyikan sesuatu, termasuk materi-materi porno. Bisa jadi pasangan Anda juga menyimpan alamat e-mail atau nomor ponsel orang yang tak dikenal.
8. Pasangan Anda secara praktis menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk di depan komputer.
- Internet tak pelak lagi merupakan sumber utama pornografi. Melalui internet, pecandu pornografi dapat dengan mudah mengakses situs porno atau melakukan chatting seks. Jika pasangan Anda sering minta tidur sendiri atau mengubah waktu istirahatnya demi surfing internet, ada baiknya Anda waspada. Salah satu tandanya adalah jika ia mengalami gangguan mata akibat berjam-jam menatap layar komputer dan mengeluh sakit pinggang, leher, atau dada.
9. Anda melihat perubahan perilaku pasangan Anda.
- Kecanduan pornografi akan membuat pasangan Anda akan sulit mengendalikan emosi dan tidur nyenyak. Mood dan hasratnya berubah. Perasaan “sex pervert” atau kesalahan menempatkan seks akan menyebabkan dia bertindak kasar dan emosional untuk membela kelakuannya menikmati pornografi.
Bagaimna cara keluar dari belenggu pornografi?
Saat ini, jutaan orang ada berada dalam keadaan berjuang melawan pornografi. Hal ini tidak terlalu mengejutkan karena industri pornografi sudah menghabiskan milyaran dolar untuk membuat orang-orang terbelenggu, dan mereka sukses. Apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu pasangan keluar dari belenggu pornografi? Saran berikut ini dapat Anda pertimbangkan:
1. Ajak bicara baik-baik dan hindari ‘mengomel’.
- Pada awalnya mungkin akan timbul resistensi dari dirinya. Namun jika Anda gigih, hanya masalah waktu sampai ia mengakui bahwa ia punya masalah. Bantu ia menguraikan problemnya dan ajak mencari pertolongan, seperti mengikuti konseling dari se-seorang atau lembaga yang dipercaya.
2. Tarik ia kembali ke kepercayaan dan ajaran agama.
- Tidak ada satu kepercayaan atau agama pun yang akan melegalkan pornografi. Salah satu hal yang bisa menarik pecandu pornografi dari lembah kehancuran adalah dengan ‘pertobatan’ dan kembali ke ajaran agama. Peran pemuka agama juga bisa dilibatkan di sini.
3. Bahagiakan dirinya.
- Anda harus memahami bahwa orang yang kecanduan pornografi biasanya tidak bahagia dalam pekerjaan dan hubungan dengan orang lain, sehingga ia menggunakan pornografi sebagai pelarian. Jika ini yang terjadi, bantulah pasangan Anda untuk memperbaiki kualitas hidupnya secara keseluruhan.
- Misalkan karirnya bermasalah, berikan saran-saran atau bantuan untuk menyelesaikannya. Jika hubungan dengan Anda yang bermasalah, maka selesaikan dulu masalah tersebut dan tingkatkanlah kualitas hubungan emosional dan psikologis antara kalian berdua. Kalau pasangan Anda menyadari bahwa kini ia bahagia atas hidupnya, bisa jadi ia akan lebih suka menghabiskan waktu dengan Anda dan meninggalkan pornografi.
4. Cara yang lain adalah dengan membatasi aksesnya, memenuhi jadwalnya dengan aktivitas, dan mengalihkan perhatiannya ke hal-hal lain yang mungkin menarik perhatiannya, seperti olahraga, otomotif, musik, bisnis, dan sebagainya.
- Tapi cara ini hanya bersifat jangka pendek, karena jika ia punya kesempatan untuk mengakses pornografi, hal itu akan dilakukannya lagi. Yang lebih baik adalah jika perhatiannya sudah dialihkan, segera lakukan poin satu. Biasanya cara ini lebih efektif karena ia sedang dalam keadaan jauh dari pornografi, sehingga resistensinya tidak akan terlalu besar.
5. Bagian terpenting dari penyembuhan ini adalah menentukan apa yang menjadi penyebab utama problem kecanduan.
- Biasanya konselor atau psikolog yang ahli dapat menguraikan penyebab mengapa orang kecanduan pornografi. Atau bahkan orang tersebut terkadang sudah paham apa alasannya. Dengan memahami ‘kenapa’, maka Anda dan pasangan paham mengapa kecanduan itu membelit pasangan Anda. Sehingga penyembuhan pun akan lebih mudah dilakukan.
Penelitian menyebutkan bahwa hasil scan otak seseorang yang sedang melihat gambar-gambar porno mirip dengan hasil scan otak orang yang sedang menggunakan narkotika.
Pornografi memang lebih baik dihindari, apalagi kalau sudah mengindikasikan kecanduan. Semoga artikel ini dapat membantu Anda lebih memahami dan membantu mereka yang kurang beruntung itu. (niq)
http://www.hanyawanita.com/
Posting Komentar
Posting Komentar