-->

Si Kecil yang Pemarah

Si kecil sangat pemarah. Dipegang menempeleng, dicium nendang. Bahkan kalau dipaksa untuk diajak pasti meronta-ronta, tangan dan kakinya langsung menghajar muka kita. Sama temannya juga begitu, kalau sedang tak suka temannya ditinju sampai menangis. Akhirnya Ibu yang harus repot minta maaf sama tetangga. Bagaimana menghadapi Si Kecil yang begini?
Marah merupakan salah satu gejala jiwa yang terdapat dalam jiwa manusia. Marah juga merupakan salah satu cara melampiaskan emosi, misalnya kesal, kecewa dan sedih. Dengan marah emosi bisa tersalurkan sehingga tidak mengganggu ketenangan jiwa, tetapi kalau terlalu sering marah tentu juga tidak baik.
Sifat pemarah pada anak, sebenarnya mulai ditanamkan oleh orang tuanya dan orang-orang disekitarnya baik secara sadar ataupun tidak. Si kecil bagaikan kertas putih yang masih kosong, apapun yang diucapkan dan dilakukan orang di hadapannya akan cenderung ia tiru berulang-ulang.
Karena itu, saat bermain misalnya, ditanamkan didikan pada Si kecil bahwa suka marah itu tidak baik. Misalnya dengan ucapan, "Kalau galak sama Ummi, teman atau siapa saja, tentu mereka akan menjauhi Adik. Nah, kalau Adik tidak punya teman, mainnya sendirian, nanti ditemani setan." Ketika mengucapkan itu, peluklah Si Kecil dengan kasih sayang.
Sebagai orang tua yang bijak tentunya tidak memperlakukan anak dengan kekerasan ketika kesal. Gunakan tutur kata yang lemah lembut. Jika Ia mau meninju, raih tangannya kemudian peluk. Jika Ia mau menendang, ajak saja Ia main bola. Bujuk sampai dia mau bermain. Jangan pernah membalas kenakalan anak dengan kekerasan / kekasaran, karena itu sangat berpengaruh terhadap dirinya.
There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter