-->

Wisata alam di Pasanggrahan Prabu Siliwangi

"Pesanggrahan" atau dalam penyebutan Bahasa Sunda nya adalah "Pasanggrahan" memiliki beberapa artian seperti tempat singgah, tempat tinggal, tempat berdiam, tempat bertapa dan arti-arti sejenis tinggal lainnya. Maka pasanggrahan Prabu Siliwangi pada zaman dulu kala konon merupakan tempat singgah/pertapaan (Petilasan)-nya Prabu Siliwangi. Untuk itu keberadaan Makam Keramat Prabu Siliwangi berupa cungkup batu dan batu besar yang terdapat di lokasi ini bukan berarti Makam dalam artian sebenarnya (kuburan) melainkan adalah "Tempat". Sedangkan makam Prabu Siliwangi yang sebenarnya sampai saat ini masih belum diketahui keberadaan lokasinya.


Pasanggrahan Prabu Siliwangi yang terletak di Desa Pajajar Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka Jawa Barat terletak di dalam hutan kaki Gunung Ciremai sebelah barat dan Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat khususnya Kabupaten Majalengka telah menetapkan lokasi ini menjadi salah satu tujuan hutan wisata dan objek keramat di Majalengka. Seperti di lokasi-lokasi wisata di wilayah Jawa Barat, di lokasi ini juga terdapat simbol wilayah Jawa Barat seperti patung Macan Siliwangi dan Tugu Kujang yang merupakan senjata khas Jawa Barat.

Perjalanan menuju lokasi pasanggrahan Prabu Siliwangi juga dapat di tempuh dengan kendaraan, di mulai dari terminal Rajagaluh transportasi yang ada sampai saat ini menggunakan angkutan bak terbuka mobil PickUp. Dengan berkendara bak terbuka selama perjalanan menuju Desa Pajajar melewati jalan yang berliku pegunungan, terlihat panorama begitu indah dengan sejuknya udara pegunungan dan jernihnya sungai pegunungan. Sesampainya pengunjung di Desa Pajajar perjalanan menuju lokasi dapat dilanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih 5 sampai 10 menit menuju gerbang pesanggrahan.

Dengan membayar retribusi tiket masuk dengan harga yang terjangkau, begitu pengunjung menginjakkan kaki di lokasi Gerbang Pasanggrahan Prabu Siliwangi, pengunjung akan langsung disambut oleh kumpulan-kumpulan monyet yang masih berkeliaran di hutan ini. Puluhan monyet-monyet ini menyambut sambil berharap pengunjung memberikan makanan kecil kacang ataupun roti yang sengaja dijual oleh penjaja makanan di lokasi ini untuk dibagi-bagikan ke monyet-monyet.

Bisa dibilang monyet-monyet ini cukup ramah asalkan pengunjung tidak sembarangan menaruh makanan/jajanan nya, jika demikian biasanya monyet-monyet akan menyambar mengambil makanan yang tergeletak tanpa diawasi pemiliknya. Namun hal yang cukup unik adalah mengenai tingkah monyet-monyet di lokasi Pasanggrahan Prabu Siliwangi yakni saat terdengar kumandang adzan, semua monyet-monyet ini naik ke atas pohon. Setelah beberapa saat kumandang adzan berlalu kurang lebih 15 sampai 30 menit barulah monyet-monyet ini turun dari pohon. Menurut pendapat yang yakini masyarakat sekitar tentang monyet-monyet di lokasi Pasanggrahan Prabu Siliwangi konon dulunya adalah prajurit-prajurit Prabu Siliwangi yang membangkang atau tidak setia.

Masih di kawasan Pasanggrahan Prabu Siliwangi Kabupaten Majalengka, terdapat juga sebuah kolam telaga yang bernama Sanghiang Talaga Emas. Telaga yang tidak terlalu besar ini airnya sangat bening, di dalamnya terdapat ikan-ikan yang sangat besar. Konon dulunya adalah juga prajurit-prajurit yang dikutuk oleh Prabu Siliwangi menjadi ikan dan jumlah ikan-ikan di telaga dewa emas ini selalu tetap, tidak bertambah dan tidak juga berkurang. Ada kepercayaan tentang kebenaran atau tidaknya legenda tentang ikan dewa sampai saat ini tidak ada yang berani mengambil atau memancing ikan ini karena ada kepercayaan bahwa barang siapa yang berani mengganggu ikan-ikan tersebut akan mendapatkan kemalangan.

Di lokasi Pasanggrahan Prabu Siliwangi Desa Pajajar,juga terdapat sebuah telaga kecil yang bernama Sanghiang Talaga Pancuran. Sumber mata air telaga dengan tujuh pancuran ini juga digunakan oleh pengunjung yang datang untuk berziarah ke Petilasan Prabu Siliwangi.

Tak hanya objek wisata keramat yang terdapat di lokasi ini, di Pesanggrahan Prabu Siliwangi juga terdapat Lokasi Outbound, untuk melengkapi petualangan wisata alam Majalengka Petilasan Prabu Siliwangi di Desa Pajajar. Kurang lengkap kiranya jika pengunjung tidak mencoba sensasi Flying Fox melintasi danau dengan bergelantungan kaki diatas dan kepala dibawah.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter