-->

Trik Memotret Hantu Menggunakan Kamera Digital


Hantu, jin, tuyul, buto ijo atau apa pun istilahnya sampai saat ini selalu menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan. Media massa, majalah, tabloid, bahkan TV meski memancing kontraversi semakin getol memunculkan seriat atau tayangan yang berbau makluh halus ini.

Pertanyaan sekarang adalah: benarkah apa yang selalu dibahas diberbagai media itu adalah jin yang wajib di imani keberadaannya oleh umat Islam, sebagaimana yang tercamtum di dalam Al Qur’an? Ataukah terdapat rekayasa agar pihak-pihak tertentu mendapat keuntungan?

Rekayasa penampakan jin/hantu.
Apakah hantu atau jin itu? Jin adalah makluh hidup yang diciptakan oleh Allah dengan tujuan untuk beriobadah kepada Allah SWT. Apabila disebutkan bahwa jin/hantu yang berasal dari ruh orang yang meninggal karena kematian orang itu “tidak sempurna” maka hal itu jelas bohonng. Karena ruh dan jin berbeda dimensi. Ruh orang yang meninggal langsung berpindah ke alam barzakh, sementara jin/hantu tidak mengetahui hal dan perkara ghaib secara mendetail.

Apakah pertanyaan reality show di bverbagai stasiun televisi dengan istilah “penampakan” jin benar-benar terjadi? Satu hal yang perlu menjadi dasar dalam segala sesuatu adalah jangan menghakimin sebelum meneliti. Begitu pun dalam kasus penampakan jin ini. Apabila stasiun televisi secara jujur menunjukkan apa yang terliput oleh kamera video apa adanya, tanpa direkayasa (istilahnya adalah dengan di-copping atau ditempelkan), hal tersebut bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat. Tapi jika direkayasa agar rating acara menjadi tinggi, tentu hal ini sangat tidak terpuji.

Bagaimana cara untuk mengetahui tayangan penampakan di-copping atau tidak? Memang agak susah, karena kita harus merekam dulu siaran televisi tersebut. Lalu pada bagian penampakan tersebut, lakukan zoom in (pembesaran) beberapa kali. Jika tayangannya direkayasa, pada zoom ini yang kesekian kali akan terlihat bahwa gambar tersebut di-copping, karena terlihat perbedaan pixel, gambar dan warna.

Tahapan pemunculan.
Apabila seseorang melewati kuburan yang angker. Tidak jarang akan terlihat suatu sosok yang manakutkan, hingga ia akan lari terbirit-birit benarkan apa yang dilihat oleh orang itu adalah jin/hantu? Benar pulkah jin/hantu bisa menembus alam manusia? Berdasarkan penelitian dan kesepakatan secara internasional, diakui bahwa jin/hantu memang bisa menembus alam manusia. Dengan kata lain penampakan memang bisa saja terjadi. Ada tiga kategori kehadiran jin/hantu di alam manusia.

Orbs artinya titik. Pada tahap ini jin/hantu hanya bisa menampakan keberadaannya berbentuk titi atau bulatan putih, biasanya seperti bola kapas tipis yang mengambang.



Ectoplasma, pada tahapo ini, jin/hantu bisa menampakan diri berupa bayangan cahaya berwarna yang memanjang, tapi belum berbentuk.

Vortex. Pada tahapan ini, jin/hantu sudah menampakan wujud yang menyerupai bentuk mahluh tertentu, misalnya seperti manusia tapi memiliki kepala kerbau. Hanya pemunculannyua disesuaikan dengan tingkat kekuatan jin/hantu, karena hal ini akan menpengaruhi hasil gambar yang kita dapatkan.

Tahapab penampakan di atas, apabila kita kita perbesar gambarnya melalui komputer, akan terlihat seperti tengkorak atau wujud tertentu sesuai dengan marga atau bangsa jin/hantu. Tidak jarang hanya dengan menggunakan kamera biasa, kita mendapatkan ke-3 penampakan di atas. Hal ini biasanya terjadi karena dibantu keadaan alam yang lembab, banyak angin, temaram atau remang-remang. Hingga muncul anggapan jika foto bertiga atau setelah di foto dan terdapat orbs, ectoplasma atau vortex, maka sati di antara orang yang di foto tewrsebut akan meninggal. Anggapan seperti itu jkelas salah.

Berburu jin/hantu.
Dengan m,enggunakan kamera digital 1,3 mega pixel atau lebih “penampakan” jin/hantu iitu bisa terekam secara onyektif. Dari sinilah akan diketahui bahwa tidak semua yang ditampilkan oleh acara misteri di TV adalah benar.

Bagaimana cara berburu hantu dapat dilakukan? Caranya sangat mudah. Apabila kita menpunyai kamera digital 1,3 mega pixel atau lebih, selanjutnya tinggal mencari dan menfoto lokasi yang dianggap angker atau sering terjadi penampakan.

Dari hasil foto tersebut dapat dilihat, apakah terdapat orbs,. Ectoplasma, atau vortex. Apakah kegiatan tersebut harus dilakukan pada malan hari? Karena selama ini, jin/hantu diindetikkan dengan malam? Ternyata tidak. Kondisi dilapangan, aktivitas jin/hantu tidak hanya pada malam hari, pada siang haripun kegiatyan untuk berburu jin/hantu bisa dilakukan. Pendek kata bisa dilakukan siapa saja, dimana saja dan kapan saja, asal tentu saja dengan menggunakan jenis kamera yang memadai. Apabila kekuatan jin/hantu lemah, hanya terlihat orbs. Tapi jika kekuatannya melebihi rata-rata, akan terlihat gambar ectoplasma atau bahkan vortex.

Apakah jin/hantu yang kuat bisa mempengaruhi manusia? Atau bahkan membunuh manusia seperti yang digambarkan dalam film, sinetron atau acara reality show di TV? Ini juga tidak benar. Dalam kenyataannya, justru kehadiran manusia membuat jin/hantu takut dan menyingkir. Hal ini disebabkan kesempurnaan wujud manusia dibandingkan makluh lainnya, yang menyebakan “hawa manusia” terasa “panas” oleh jin/hantu. Allah sudah menegaskan sdalam Al Qur’an, bahwa mmanusia diciptakan sebagai ciptaan yang sempurna.

Menghadapi jin/hantu.
Takut atau ketakutan terhadap selain Allah adalah permainan pikiran yang muncul sebagai hasil didikan yang ditanamkan oleh lingkungan sekitar secara turun temurun. Bagi sebagian orang, malam hari atau kegelapan adalah sesuatu yang sangat menakutkan, hingga tak jarang orang phobia karenanya. Ada yang takut kepada kecoa, bayangannya sendiri, ketinggian. Termasuk banyak orang yang tekut terhadap jin/hantu. Padahal ketakutan itu todak nyata.tradisi, informasi dan pendidikan oleh lingkungan yang menyebabkan kita mewariosi perasaan takut itu.

Jika dalam diri anda sudah terlanjur tertanam ketakutan kepada jin/hantu tips berikut ini bisa membantu:

Tanamkanlah dalam diri anda bahwa jin/hantu tidak akan pernah biosa membunuh manusia, termasuk diri kita. Lakukan hal ini berulang-ulang seperti autosugesti, hingga berbentuk suatu kekuatan yang bisa menetralisir ketakutan terhadap jin/hantu.

Apabila secara sengaja ataui tidak sengaja jin/hantu menampakan diri di depan kita, bersikaplah tenang, karena apabila kita takut, maskan jin/hantu akan menyerap “energi ketakutan” kita yang akan membuat jin/hantu itu lebih kuat. Tenang dan yakinkan diri bahwa manusia lebih sempurna dari jin/hantu.

Apabila jin/hantu justru menakut-nakuti kita, lakukanlah perbuatan yang sama, artinya takut-takuti atau bila perlu vekiklah dia, karena dalam kenyataannya, jin/hantulah yang takut kepada manusia.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter