-->

Penampakan tuyul hingga Nyai Dasima di Gedung Pancasila

Bangunan tua dan bersejarah di Indonesia biasanya tak luput dari cerita-cerita mistis di sekitarnya. Hal semacam ini juga terjadi di Gedung Pancasila. Gedung yang berlokasi di Jalan Pejambon No 6, Jakarta Pusat ini dulunya adalah cikal bakal lahirnya rumusan Pancasila.


Gedung Pancasila

Pada masa kejayaannya, dahulu bangunan putih besar ini ditempati oleh pemerintahan Hindia-Belanda. Sampai pada zaman modern ini, di gedung tersebut masih menyisakan cerita-cerita aneh yang erat hubungannya dengan mistis.

Cerita yang kerap beredar adalah sering kali munculnya sosok wanita dengan balutan busana Jawa yang konon katanya bernama Nyai Dasima. Menurut para staf karyawan dan beberapa penjaga gedung, sosok wanita tersebut sangat terkenal di lingkungan Gedung Pancasila.

"Ya sebagian ada yang pernah dilihatin, penampakan Nyai Dasima," kata penjaga keamanan Gedung Pancasila, Ramli.

Ramli mengaku tidak pernah tahu sosok Nyai Dasima itu seperti apa dulunya. Ia juga tak mengerti siapa sebenarnya Nyai Dasima tersebut.

"Nggak tahu mas itu siapa, yang jelas itu pas dulu zaman Belanda kali ya," ujar Ramli.

Menurut sumber dan literatur yang beredar, Nyai Dasima dulunya adalah gadis cantik yang menjadi istri simpanan Tuan Edward William, salah satu orang kepercayaan Letnan Gubernur Sir Thomas Rafles pada saat zaman pemerintahan Hindia-Belanda.

Namun di akhir hayatnya, gadis cantik ini dibunuh di daerah Kwitang, yang saat ini kira-kira berada di sekitar Markas Marinir, sebelah Toko Gunung Agung, Jakarta Pusat. Hingga saat ini masih dipercaya sosoknya bergentayangan sampai ke Gedung Pancasila.

"Karyawan yang dulu jaga malam di sini sering lihat penampakan cewek pakai kebaya jawa-jawa kuno gitu. Kelihatan lagi di depan kaca sana itu persis di depan lukisan Pak Soekarno. Orang-orang di sini pada percaya itu penampakan Nyai Dasima," jelasnya.

Lain halnya dengan Daryono, seorang penjaga keamanan Gedung Pancasila ini juga pernah tak sengaja mengabadikan sosok tuyul di kamera ponsel miliknya. Dia mengaku saat itu ketakutan, namun hingga kini cetak foto nya masih dia simpan rapi di rumahnya.

"Fotonya masih ada. Saya lagi nyoba dari lorong mau motret ke arah lambang garuda besar itu pakai ponsel, aula besar yang ada di sana. Setelah saya foto ternyata gelap terus saya lihat lagi fotonya ada penampakan anak kecil gundul nggak pake baju duduk di bawah situ. Agak samar tapi jelas banget bentuknya," papar Daryono.

Menurut Ramli dan Daryono, suasana di dalam Gedung Pancasila tersebut sudah terasa aneh sejak dahulu mereka bekerja di sana. Terlebih di ruang kerja dan ruang tamu yang sering disinggahi Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Marty Natalegawa. Suasananya mencekam dan aneh.

"Paling serem ya ruangannya bapak (Marty Natalegawa). Tiap masuk ke sana rasanya aneh, kayak nggak sendiri, kayak ada yang ngawasin. Biasanya saya cuma bersih-bersih sama cek pintu jendela udah terkunci apa belum, kalau udah ya saya pasti cepet-cepet keluar," imbuh Ramli.

Namun demikian, menurut Daryono para tamu yang datang ke Gedung Pancasila tidak akan diganggu jika sudah mengucapkan salam permisi. Selama ini menurutnya yang selalu 'diganggu' adalah orang-orang yang mungkin tidak memberi salam permisi saat masuk.

"Ini kan ya dulunya gedung peninggalan Belanda, pastinya ya masih ada yang ketinggal di sini penunggunya. Nggak apa-apa kalau udah permisi, Assalamualaikum lah, nggak akan diganggu paling juga kerasa sendiri," kata Daryono sambil tertawa di akhir wawancara.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter