Lionel Messi adalah sumber masalah sekaligus solusi bagi Barcelona. Hal itu sudah berlaku sejak empat musim lalu. Produktivitas King Leo yang meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan skema ‘False Nine’ yang dipertahankan; berimbas pada ketergantungan kubu Catalan pada pemain ini.
Musim 2012-2013, ketergantungan ini —yang disebut Messidependencia— terlihat nyata. Gol-gol King Leo selalu menjadi pembeda. Ia membuat 2 gol ke gawang Real Sociedad dan gol-gol tadi sangat vital. Ketika itu, klub Anoeta berhasil menyamakan kedudukan 1-1. Lalu, sang messiah mengeluarkan sihirnya dengan dua tembakan pertama yang bermakna dua gol. Rontoklah perjuangan Sociedad dan Barcelona menutup laga dengan skor 5-1.
Demikian pula saat menghadapi Real Madrid di leg pertama Supercopa de Espana. Sepanjang pertandingan, Messi tidak banyak bergerak karena penjagaan ketat kubu El Real, terutama dari sosok Fabio Coentrao –spesialis pengunci King Leo—. Namun, gol penaltinya bisa dikatakan menjadi kunci keberhasilan El Barca membekap sang rival; membalikkan keadaan menjadi 2-1 sehingga akhirnya angka 3-2 didapatkan.
Bahkan dalam penampilan terburuknya di tiga pertandingan pertama, Messi masih mampu mencetak 2 gol. Hal ini terjadi dalam laga melawan Osasuna. King Leo sepanjang laga seperti kehilangan nyawa, sebelum mengirim tiga angka bagi Barcelona di 14 menit terakhir.
5 gol dalam 3 pertandingan adalah jumlah yang sangat impresif. Sementara, Cristiano Ronaldo masih tertahan di angka 1. Satu-satunya gol yang dibukukan CR7 adalah saat memenangi duel udara dengan Sergio Busquets, dan menanduk bola ke gawang Victor Valdes. Gol keempat dalam empat El Clasico terakhir. Namun, bicara dampak gol, hingga saat ini Ronaldo belum menjadi pembeda dibandingkan dengan King Leo.
Capaian Ronaldo ini menurun dibandingkan dengan musim lalu. Ketika itu, dalam tiga pertandingan pertama Real Madrid —dua di antaranya di Piala Super Spanyol— CR7 mampu mencetak 4 gol. Namun, sesuai janji Cristiano Ronaldo bahwa ia akan kembali ke performa terbaik 10 hari setelah Madrid ditahan Valencia, inilah saatnya membuktikan kualitas pria yang musim lalu mencetak 60 gol ini.
Primbon-arti.blogspot.com | sumber : sidomi.com
Posting Komentar
Posting Komentar